Target Penjualan Semen Indonesia Naik 5% usai Akuisisi Solusi Bangun
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memperkirakan penjualan semen grup mereka setelah terkonsolidasi dengan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk tumbuh moderat mengikuti kebutuhan dalam negeri tahun ini. Sekretaris perusahaan Semen Indonesia, yang juga menjabat Direktur Solusi Bangun Indonesia, Agung Wiharto memperkirakan kebutuhan semen domestik 2019 tumbuh 4 - 5 %.
Agung Wiharto mengatakan pertumbuhan tersebut telah mempertimbangkan inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). "Kami akan ikuti itu supaya market share kami terjaga," kata Agung ketika ditemui usai rapat umum pemegang saham Solusi Bangun Indonesia, di Jakarta, Senin (11/2).
Grup Semen Indonesia menargetkan tahun ini dapat mengekspor mengekspor semen sebesar 4 juta ton setelah mereka terkonsolidasi dengan Solusi Bangun Indonesia. Tahun lalu, sebelum terkonsolidasi, ekspor Semen Indonesia mencapai 3 juta ton.
(Baca: Pasca Diakuisisi Semen Indonesia, Holcim Ganti Nama dan Rombak Direksi)
Agung mengatakan langkah awal Semen Indonesia yaitu melakukan integrasi secepatnya agar tercipta rantai suplai (supply chain) demi meningkatkan efisiensi. Saat ini, industri semen dalam negeri masih mengalami kelebihan pasokan yang diperkirakan mencapai 30 % dari kapasitas nasional saat ini sebanyak 110 juta ton per tahun.
Salah satu jalan untuk meningkatkan efisiensi yaitu dari sisi bahan baku. Usai berkonsolidasi, Semen Indonesia secara grup memiliki daya tawar yang lebih besar terhadap energi yang mereka gunakan yaitu batu bara. Mereka akan membeli batu bara dalam jumlah besar sebagai satu kesatuan sehingga harganya bisa lebih murah.
Ada beberapa arah dasar perusahaan ke depan yaitu memperluas jaringan pabrik semen di dalam negeri, memperluas diversifikasi jenis produk yang ditawarkan, lalu meningkatkan efisiensi, khususnya biaya distribusi dan bahan baku. Selain itu, juga memperkuat posisi bisnis ready mix dengan berbagai variasi produk dan solusi. Serta, memperkuat sinergi di berbagai bidang untuk meningkatkan efisiensi.
Seperti diketahui, Semen Indonesia telah merampungkan proses akuisisi 80,64% saham milik Holderfin B.V. pada Solusi Bangun Indonesia yang sebelumnya bernama PT Holcim Indonesia Tbk. Semen Indonesia mengakuisisi Holcim melalui entitas anaknya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB). Dengan demikian, SIIB kini menjadi pengendali baru Holcim.
(Baca: Semen Indonesia Industri Bangunan Resmi Jadi Pengendali Holcim)
Semen Indonesia akan bertindak menjadi pengendali secara tidak langsung melalui SIIB yang 99% sahamnya mereka kuasai. SIIB sendiri bergerak pada bidang industri, produksi, dan pemberian jasa dan usaha di bidang bahan bangunan ini. Pembayaran (closing) transaksi akuisisi ini rampung pada 31 Januari 2019.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Semen Indonesia kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/2), dijelaskan bahwa Semen Indonesia telah membeli sebanyak 6,18 miliar lembar saham milik Holderfin, dengan harga per lembar saham Rp 2.097. Sehingga transaksi akuisisi saham ini nilainya mencapai Rp 12,95 triliun.