Pemerintah Genjot Potensi Pariwisata MICE
Pemerintah menargetkan peningkatan wisatawan dan industri pariwisata melalui Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran (MICE). Potensi kegiatan pariwisata untuk industri MICE masih besar dengan potensi nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pariwisata berbasis kebudayaan dan alam.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyatakan kontribusi wisatawan dalam industri MICE baru 3% dari total keseluruhan wisatawan asing. "Pengeluaran mereka tiga kali lipat lebih besar daripada turis biasa," kata Bambang di Jakarta, Senin (11/2).
Dia menjelaskan, perkembangan MICE sangat berkaitan erat dengan fasilitas perhotelan yang memiliki standar gedung untuk kegiatan pertemuan besar. Sehingga, perlu strategi lebih besar agenda internasional dapat terselenggara di Indonesia.
(Baca: Gaet 20 Juta Wisatawan, Pemerintah Siapkan Stratagi Dorong Pariwisata)
Namun demikian, pelaku usaha banyak yang belum bersinergi dengan pemerintah dalam menggaet acara internasional yang berkaitan dengan MICE. Pertemuan Dana Moneter Indonesia-Bank Dunia misalnya, yang masih mengandalkan peran pemerintah.
Karena itu, menurutnya perlu penambahan alternatif tempat penyelenggaraan MICE. Penambahan lokasi itu bisa melalui pengembangan program 10 Bali Baru dan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. "MICE itu quick win, orang yang datang ke acara internasional pasti memberikan pengaruh sehingga jadi promosi gratis Indonesia," ujarnya.
Potensi tersebut akan ditindaklanjuti Kementerian Pariwisata melalui strategi peningkatan pariwisata berbasis MICE. Pemerintah akan membantu memetakan target konsumen yang dapat dicapai dalam penyelenggaraan kegiatan internasional.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan pihaknya akan memberikan anggaran sebesar Rp 10 miliar kepada pelaku usaha untuk ikut serta pengembangan MICE, terutama dalam keikutsertaan lelang pagelaran internasional. "Kalau pemerintah ikut turun bersama pengusaha, minimal Bali dan Jakarta bisa maju," kata Arief.
Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan pemilik hotel juga sudah menyiapkan investasi untuk meningkatkan ruang pertemuan besar dengan daya tampung yang tinggi untuk menangkap potensi industri MICE.
(Baca: Dorong Pariwisata, Pemerintah Genjot Infrastruktur Labuan Bajo)
Namun, dia meminta pemerintah memberikan dukungan dengan mempercayakan anggaran kepada Indonesia Convention and Exhibiton Bureau (Inaceb) sebagai kumpulan pengusaha yang mengembangkan pariwisata MICE. Namun, anggaran itu harus dapat dipertanggungjawabkan dan dikelola secara efektif.
Dia menjelaskan, program MICE mampu menjadi salah satu kunci peningkatan kedatangan wisatawan mancanegara. "Acara yang ada dari sektor MICE cocok ketika musim yang tak lagi ramai, sehingga ada promosi untuk menarik turis," ujar Hariyadi.