Contoh Vietnam, Chatib Basri Dorong Reformasi untuk Pacu Ekonomi

Rizky Alika
12 Februari 2019, 14:39
chatib basri.jpg
KATADATA/ Donang Wahyu
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pemerintah perlu melakukan reformasi sektor riil untuk mendorong investasi sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia terdongkrak.

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pemerintah perlu melakukan reformasi sektor riil untuk mendorong investasi sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia terdongkrak. Harapannya, Indonesia dapat menjadi negara berpendapatan tinggi atau negara maju sebelum penduduknya memasuki periode aging population atau populasi yang menua.

Reformasi sektor riil dapat dilakukan dengan meningkatkan kemudahan berinvestasi dan kualitas tenaga kerja, serta deregulasi kebijakan. "Itu bantu investasi masuk dan mendorong economic growth (pertumbuhan ekonomi)," kata dia dalam diskusi Wealth on Wealth Standard Chartered Bank di Jakarta, Senin (12/2) malam.

Berkaca dari Vietnam, reformasi sektor riil-nya telah berhasil mendongkrak investasi masuk. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi Vietnam meningkat drastis hingga 7%. Dengan reformasi sektor riil, Chatib berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak stagnan pada kisaran 5% seperti sekarang ini.

(Baca: Harga Komoditas Anjlok Mengancam Pertumbuhan Ekonomi Daerah)

Sementara itu, Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi meyebut soal perlunya menekan ongkos bisnis (cost of doing business) di Indonesia. Sebab, ongkos bisnis masih terlampau tinggi di mata investor asing. Ini bisa dilakukan dengan peningkatan infrastruktur.

"Tanpanya (peningkatan infrastruktur), biaya transportasi kita akan terlalu tinggi dibanding Thailand, Malaysia, apalagi Singapura," ujarnya.

Selain itu, sejalan dengan Chatib, ia juga menyebut soal pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia. "Dengan demikian kita dapat memperluas profitability tanpa naikkan harga jual," kata dia.

(Baca: Ekonomi RI Perlu Tumbuh 7,5% dalam 30 Tahun untuk Jadi Negara Maju)

Adapun sebelumnya, Ekonom Senior Institute for Development of Economics adn Finance (INDEF) Nawir Messi mengatakan agar lolos dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) dan menjadi negara maju, pertumbuhan ekonomi harus mencapai 7,5% per tahun hingga 2030.

Dalam perhitungannya, pertumbuhan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) perlu bertambah Rp 1.481 triliun atau tumbuh 43,03% dibandingkan tahun lalu, agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7,5% tahun ini.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...