Kementerian BUMN: Harga Avtur Pertamina Sangat Kompetitif

Image title
12 Februari 2019, 12:57
PENGURANGAN KUOTA IMPOR AVTUR
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Truk pengangkut avtur bersiap melakukan pengisian bahan bakar pada pesawat salah satu maskapai di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (11/3). PT Pertamina (Persero) mendorong percepatan produksi avtur dari Kilang Balongan menjadi sebesar 1.900 kiloliter per hari pada 2017, sehingga impor bahan bakar pesawat terbang itu diharapkan dapat berkurang hingga 60 persen.

Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) menilai harga avtur yang dimonopoli oleh PT Pertamina (Persero) masih sangat kompetitif. Harga avtur domestik yang 20% lebih tinggi dibandingkan harga avtur internasional dinilai menjadi penyebab naiknya harga tiket pesawat terbang maskapai penerbangan dalam negeri.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, harga avtur Pertamina hanya nomor tiga di Asia Tenggara. Selain itu, dia mengatakan harganya sudah turun terus sejak bulan November 2018 lalu.

"Saya sampaikan, harga avtur di Indonesia khususnya di Bandara Soekarno-Hatta sangat kompetitif. Kita hanya nomor tiga di Asia Tenggara," kata Fajar ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (12/2).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, monopoli dan tingginya harga avtur yang dijual oleh Pertamina tersebut menyebabkan maskapai penerbangan dalam negeri menaikkan harga tiketnya. Hal ini turut berdampak pada sektor pariwisata serta menurunnya tingkat keterisian (okupansi) hotel sejak awal tahun ini.

(Baca: Kementerian ESDM Batasi Margin Avtur Maksimal 10%)

Monopoli Pertamina akan Dicabut

Untuk mengatasi hal tersebut, Jokowi menyatakan akan mencabut monopoli penjualan avtur oleh Pertamina di Bandara Soekarno-Hatta. Jokowi mengaku baru mengetahui tarif pesawat domestik meningkat tinggi karena harga avtur yang mahal.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...