Dibuka Naik 0,31%, IHSG Berpotensi Melaju Didorong Asa Perang Dagang
Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengawali perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini, Rabu (13/2) dengan naik sebesar 0,31% ke level 6.446,05. IHSG kembali naik setelah terkoreksi cukup dalam pada perdagangan kemarin sebesar 1,06%.
Tidak hanya IHSG, hampir seluruh bursa saham Asia hari ini bergerak naik. Indeks Nikkei sementara ini naik paling kencang sebesar 1,55%. Nikkei melanjutkan reli kenaikannya setelah kemarin juga mencatatkan kenaikan yang signifikan sebesar 2,61%.
Sementara indeks lainnya yaitu Shanghai naik 0,16%, Hang Seng naik 0,44%, Kospi naik 0,49%, dan KLCI naik 0,01%. Sementara ini hanya PSEi yang bergerak di zona merah dengan koreksi sebesar 0,80%.
Kemarin IHSG terkoreksi hingga 1,06% karena penilaian terbaru dari Credit Suisse terhadap pasar modal Indonesia yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, kabar tersebut mendorong investor melakukan aksi jual di pasar saham.
(Baca: Rekomendasi Credit Suisse Picu "Kepanikan", IHSG Merosot 1,06%)
"Awalnya secara teknikal IHSG hanya menutup gap pada 6.460 dan berhasil setelah ditutup sempat rebound sedikit. Namun kondisi diperparah dengan adanya kabar saham-saham di Indonesia di downgrade oleh salah satu sekuritas asing. Ini panic selling saja karena efek berita tersebut," papar William.
Namun membaiknya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/2) kemarin dikarenakan kesepakatan tentatif anggota parlemen AS untuk menjaga pemerintah tetap beroperasi serta pernyataan positif Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell tentang ekonomi AS diperkirakan dapat memberikan dorongan bagi IHSG.
Kemarin tiga indeks utama bursa saham AS ditutup dengan kenaikan. Indeks Dow Jones naik 1,49%, S&P 500 naik 1,29%, sedangkan Nasdaq naik 1,46%. Kenaikan tiga indeks ini didorong oleh optimisme karena shutdown tidak akan terjadi lagi.
Perundingan dagang antara AS dan Tiongkok pun menebar aura positif. Walau masih banyak isu yang harus diselesaikan dalam tenggat waktu yang kian sempit, Preside AS Donald Trump menyatakan bahwa dia bersedia memundurkan tenggat waktu tersebut, yang seharusnya pada 1 Maret mendatang, jika memang kesepakatan dapat tercapai.
(Baca: Lihat Pengalaman, Stanchart Sebut Investasi Saham Menarik Saat Pemilu)
Perkembangan dari perundingan dagang ini menebar optimisme di kalangan investor karena risiko eskalasi perang tarif antara AS dan Tiongkok yang telah melukai perekonomian global menjadi berkurang.
Hingga berita in ditulis, IHSG bergerak fluktuatif. Dibuka naik 0,31%, IHSG kemudian memperlebar kenaikannya ke level 6.456,57. Namun setelah itu IHSG kembali bergerak turun hingga menembus level di bawah 6.400, tepatnya pada 6.398,89 pada pukul 09.50, dan kembali lagi ke zona hijau di level 6.427,17.
Sementara ini perdagangan saham di BEI nilainya mencapai Rp 2,96 triliun dari 5,58 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 161.139 kali oleh investor. Sebanyak 204 saham menghijau, 145 saham memerah, dan 110 saham stagnan.
(Baca: Negosiasi Dagang AS-Tiongkok Buat Investor Grogi, Kurs Rupiah Tertekan)