Darmin Nilai Defisit Dagang RI Membengkak karena Pelemahan Tiongkok

Michael Reily
15 Februari 2019, 16:36
Pelabuhan ekspor
Katadata
Pelemahan ekonomi Tiongkok mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan defisit neraca perdagangan Indonesia terpengaruh cukup besar oleh pelemahan ekonomi Tiongkok. Terlebih lagi, Negeri Tirai Bambu itu saat ini merupakan pangsa pasar terbesar untuk ekspor komoditas RI. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari 2019, Indonesia kembali mengalami defisit sebesar US$ 1,16 miliar, salah satunya disebabkan oleh dengan menurunnya ekspor. Realisasi defisit Januari tercatat melebar dibanding defisit perdagangan periode Desember 2018 sebesar US$ 1,03 miliar. 

Advertisement

"Penyebabnya cenderung karena ekspor kita nomor satu (terbesar) itu ke Tiongkok," katanya di Jakarta, Jumat (15/2). 

(Baca: Ekonomi Global Melambat, Neraca Dagang Januari 2019 Defisit US$ 1,16 M)

Data BPS per Januari 2019 menunjukkan, Tiongkok masih menjadi pangsa ekspor terbesar Indonesia dengan total nilai ekspor US$ 1,71 miliar atau berkontribusi sebesar 13,52% terhadap total ekspor. Adapun Amerika Serikat menempati posisi kedua dengan nilai ekspor US$ 1,51 miliar atau  berkontribusi 11,97% diikuti Jepang  di urutan ketiga dengan nilai ekspor US$ 1,20 miliar atau 9,47% terhadap total ekspor. 

Namun, dengan potensi pasar yang besar, ekspor Indonesia ke Tiongkok justru menurun. Tercatat, ekspor non migas ke Tiongkok pada Januari 2019 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya turun 11,05% menjadi US$1,71 miliar dari US$1,92 miliar. Demikian halnya dengan ekspor migas juga juga turun 4,36% menjadi US$ 184 juta.

Alhasil, pada Januari 2019 Indonesia membukukan defisit perdagangan dengan Tiongkok sebesar US$2,43 miliar pada Januari 2019.  Defisit itu meningkat 32% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,84 miliar.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement