Modal Pengalaman, Jokowi Kuasai Lima Bidang dalam Debat Kedua
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dinilai telah menguasai lima bidang yang akan menjadi materi debat capres pada Minggu (17/2) mendatang. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyebut, Jokowi sudah berpengalaman menghadapi persoalan di bidang-bidang tersebut selama empat tahun menjadi presiden.
Tema debat capres putaran kedua adalah energi, pangan, sumber daya alam (SDA), lingkungan hidup, dan infrastruktur. "Semua sudah dikuasai dengan baik, sudah pengalaman," kata Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arif Budimanta, di Jakarta, Kamis (14/2).
Dia mencontohkan, di bidang energi, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut telah meningkatkan rasio elektrifikasi hingga hampir menyentuh 100%. Selain itu dari sektor pangan, pemerintahan Jokowi dianggap telah memperbaiki harga beras hingga jagung di tingkat konsumen.
Namun di lain sisi, Arif menjelaskan bahwa penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) membantu petani dalam perbaikan harga pangan. "Ini tidak datang begitu saja tapi ada proses manajemen, eksekusi dan monitoring yang terus menerus," kata dia.
Meski demikian, politisi PDI Perjuangan (PDIP) tersebut merasa debat capres merupakan proses diskusi yang saling mengisi antara Jokowi dengan lawannya yakni Prabowo Subianto. Hal tersebut disebutnya positif bagi Indonesia ke depannya. "Ini diskusi yang mengisi untuk kemajuan bangsa," pungkasnya.
(Baca: Debat Pilpres Kedua, Prabowo Siapkan Kritik Infrastruktur dan Pangan)
Pendiri lembaga survei Kedai KOPI, Hendri Satrio juga memprediksi Jokowi dan Prabowo tampil lebih otentik dalam Debat Pilpres 2019 putaran kedua. Sebab, debat yang akan diselenggarakan pada 17 Februari 2019 tersebut tidak disertai kisi-kisi pertanyaan.
Ini berbeda dengan debat putaran pertama di mana Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan bocoran jawaban kepada para kandidat. "Kita bisa melihat calon-calon yang lebih otentik, yang lebih asli. Kemarin kan dapat kisi-kisi," kata Hendri kemarin.
Sementara itu, Pengamat ekonomi Syarkawi Rauf menilai Jokowi memiliki strategi yang matang terkait tema infrastruktur. Petahana mengetahui dari sisi produksi ada masalah yang harus diselesaikan dengan pembangunan infrastruktur.
"Maka dari itu kita butuh upaya untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur, caranya bagaimana? Pertama, kita ratakan infrastruktur dari Jawa sampai Sumatera, kita bangun interkoneksi antarpulau serta beragam hal lainnya, dan ini merupakan strategi besar dari beliau," kata Syarkawi seperti dikutip Antara, di Jakarta.
Tujuan pembangunan infrastruktur yang masif adalah menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing Indonesia. Syarkawi mengatakan, strategi Jokowi sudah jelas dan terarah. "Prioritas untuk Nawacita kedua adalah membangun infrastruktur dan sumber daya manusia, hardware dan software dibangun bersamaan," ujarnya.
(Baca: KEIN: Utang Bukan Barang Baru, Sudah Ada Sejak Soeharto sampai SBY)