Perang Dagang Berpeluang Tingkatkan Ekspor Furnitur hingga 15%

Image title
Oleh Ekarina
21 Februari 2019, 17:20
furnitur rotan
ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Aneka furnitur yang terbuat dari rotan di salah satu toko mebel di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (15/6/2017).

Ekspor furnitur pada 2019 diprediksi tumbuh di kisaran 10% sampai 15% tahun ini. Pertumbuhan itu salah satunya disebabkan oleh meningkatnya permintaan pasar Amerika Serikat (AS) seiring bergulirnya perang dagang.

Ketua Indonesia Furniture Promotion Forum (IFPF)  Erie Sasmito mengatakan dengan pertumbuhan ekspor 10%-15%, secara nilai, ekspor furnitur tahun ini diperkirakan mencapai US$ 1,8 miliar - US$ 2 miliar. 

"Pasar furnitur ekspor pada tahun ini trennya meningkat, karena faktor perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok," ujarnya.

(Baca: Pemerintah Bidik Ekspor Industri Furnitur Rp 71 Triliun)

Menurut dia, perang dagang antara kedua negara adidaya tersebut membuat peluang Indonesia meningkatkan ekspor semakin besar, terlebih produk furnitur  Indonesia tidak terkena pajak akibat kebijakan generalized system of preference (GSP) dari Amerika Serikat.

"Selain itu, perekonomian Amerika Serikat sendiri juga cukup kuat, jadi kita optimistis pada tahun ini pasar ekspor ke negara tersebut akan mengalami peningkatan," katanya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...