Tahan Bunga Acuan 6%, BI Paparkan Strategi Dorong Pembiayaan Ekonomi

Martha Ruth Thertina
21 Februari 2019, 16:10
Bank Indonesia
Donang Wahyu|KATADATA
Dewan Gubernur memutuskan untuk menahan bunga acuan BI pada level 6%.

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 6%. Ini artinya sudah tiga bulan berturut-turut BI memertahankan bunga acuan. Di tengah bunga acuan yang masih tinggi, BI menyatakan akan mengambil langkah yang diperlukan untuk mendorong pembiayaan ekonomi.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, pihaknya akan terus menempuh strategi operasi moneter guna meningkatkan ketersediaan likuiditas untuk pembiayaan perbankan. Selain itu, BI akan menerapkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendukung pembiayaan ekonomi.

Advertisement

“Koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait juga terus dipererat untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ke depan,”  kata dia dalam Konferensi Pers, Kamis (21/2).

(Baca: Moody's Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI di Bawah 5% pada 2019 dan 2020)

Adapun di tengah kenaikan bertahap bunga acuan hingga total 175 basis poin tahun lalu, kredit perbankan dan pertumbuhan ekonomi masih terjaga. Kredit mampu tumbuh 11,75% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya 8,2%. Meskipun, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh kian lambat menjadi hanya 6,5%, dari tahun sebelumnya 9,5%.

Ekonomi pun tercatat tumbuh 5,17% tahun lalu, lebih tinggi dibandingkan 5,07% pada tahun sebelumnya. Tahun ini, BI memperkirakan pertumbuhan kredit bisa berkisar 10-12%, sedangkan DPK tumbuh 8-10%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5-5,4%.

Perry menjelaskan, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh masih kuatnya konsumsi rumah tangga, ditambah meningkatnya konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) menjelang Pemilu, serta tetap kuatnya investasi.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement