Strategi Panglima Menaklukan Kebakaran Hutan dan Lahan

Muchamad Nafi
24 Februari 2019, 11:00
Kebakaran Hutan
Ulet Ifansasti / Greenpeace
Asap keluar dari lahan gambut yang terbakar, sementara sebuah alat berat menggali lahan gambut untuk membuat kanal di lahan kelapa sawit milik PT Rokan Adiraya di desa Sontang, Rokan Hulu.

Caracal, helikopter teranyar TNI AU mendarat di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bergegas masuk Gedung Pandawa, ruang pertemuan VIP pangkalan militer satu-satunya tipe A di wilayah Sumatera.

Tanpa jeda, Hadi langsung bertemu dan berbincang serius dengan Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution, Wakapolda Riau, serta unsur pimpinan TNI di Bumi Lancang Kuning itu. Kedatangan pemimpin tertinggi militer pada Sabtu (23/2), membawa misi penting untuk membereskan sebaran kebakaran hutan dan lahan yang dalam dua pekan terakhir terus meluas.

Sebuah langkah cepat mengingat wilayah hutan di Provinsi Riau sepanjang awal 2019 diterjang kebakaran tanpa ampun. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, sedikitnya 850 hektare lahan di Bumi Lancang Kuning hangus terbakar. Wilayah yang terparah diamuk si jago merah adalah pesisir Riau, yakni Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, Meranti, dan Siak.

(Baca: Walhi Sentil Jokowi Soal Konflik Lahan Sawit di Jambi)

Dari total luasan kebakaran di Riau, Bengkalis menjadi wilayah yang paling babak belur dihajar kebakaran. BPBD Riau mencatat lebih dari 600 hektare lahan, yang mayoritas gambut, terbakar di salah satu kabupaten terkaya di Indonesia tersebut.

Pulau Rupat, Bengkalis, satu pulau di bibir Selat Malaka menjadi salah satu penyumbang kebakaran hebat. Lebih dari 200 hektare lahan di pulau itu terbakar, dan hingga kini terus diupayakan pemadamannya.

Bahkan, akibat masifnya kebakaran di Pulau Rupat, Kota Dumai yang secara geografis berbatasan langsung dengan pulau itu dilanda kabut asap. Tengah pekan ini, Pemkot Dumai turut meliburkan siswa-siswi dari aktivitas belajar mengajar di sekolah, akibat kondisi udara memburuk.

Hingga hari ini, petugas gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, serta masyarakat masih terus berjibaku memadamkan api. Selama tiga pekan sudah mereka berhadapan dengan panasnya bara dan tebalnya asap karhutla.

Hadi mengatakan bahwa kunjungannya merupakan permintaan Presiden Joko Widodo agar Panglima TNI meninjau langsung dan menyuntik semangat prajurit serta tim gabungan dalam mengatasi kebarakan. “Sesuai perintah Bapak Presiden langsung kepada saya, segera perkuat pasukan yang sedang melaksanakan pemadaman api. Khususnya personel TNI,” katanya sebelum kembali ke lokasi kebakaran di Pulau Rupat, Bengkalis. Selain Bengkalis, Hadi akan turut meninjau kondisi di Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir hari ini.

Kedatangan Hadi Tjahjanto hanya berselang kurang 24 jam dari seniornya Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Moeldoko melakukan kunjungan kerja pada Jumat (22/2) dan turut membawa pesan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Akan tetapi, kedatangannya terlihat lebih komplit. Selain menyatakan akan memompa semangat prajurit melakukan penanggulangan kebakaran, dia membawa peralatan berupa helikopter Puma TNI AU dan strategi perang untuk melawannya.

(Baca: Walhi Minta Jokowi-Prabowo Singgung Konflik Agraria di Debat Pilpres)

Hadi mencatat ada tiga kelemahan upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di Riau yang harus dan segera diatasi, yakni sistem peringatan dini yang tergantung pada satelit. “Sedangkan satelit itu melaporkan titik-titik api setiap enam jam,” ujarnya.

Jelas, kondisi tersebut membuat penanggulangan tidak efektif, karena ketika terjadi kebakaran di daerah terpencil atau tidak terpantau manusia, enam jam kemudian baru terdeteksi. “Setelah enam jam, kebakaran akan tinggi (meluas, red.)," kata Hadi kepada wartawan sesaat sebelum terbang meninjau lokasi kebakaran.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...