Rupiah Kembali 14 Ribu/US$, Ekonom Ramal Belum Akan Menguat Signifikan

Rizky Alika
27 Februari 2019, 20:30
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Nilai tukar rupiah telah kembali ke level 14.000 per dolar AS setelah sempat menguat ke level 13.900 pada awal pekan ini di tengah kabar positif tentang pembicaraan dagang AS-Tiongkok. Ekonom memprediksi nilai tukar rupiah belum akan menguat signifikan. Sebab, masih ada ketidakpastian global yang membayangi pasar keuangan dunia. Perang dagang AS-Tiongkok, misalnya, belum tentu berakhir. 

Ekonom yang juga Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC) Damhuri Nasution mengatakan, belum ada kepastian perang dagang akan berakhir. Sebab, masih banyak isu mendasar yang belum disepakati oleh kedua negara. Ia menduga perang dagang masih akan berlangsung meskipun peluang untuk eskalasi relatif kecil lantaran kedua negara sudah menyadari kerugian dari perang dagang tersebut.

"Belum ada tanda-tanda berakhirnya perang dagang AS dan Tiongkok dalam waktu dekat ini sampai satu tahun ke depan," kata dia kepada katadata.co.id, Selasa (27/2).

(Baca: Mendag Sebut Brexit dan Perang Dagang Ganggu Stabilitas Ekonomi Dunia)

Adapun peluang kenaikan bunga acuan oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menjadi sangat kecil seiring perlambatan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam dan global. "Tapi enggak bisa juga dibilang sama sekali tidak akan ada kenaikan," ujarnya. Sebab, keputusan bunga acuan The Fed masih akan bergantung pada perkembangan data ekonomi sepanjang tahun ini.

Di tengah ketidakpastian global tersebut, ia pun memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak pada rentang 14.000-14.400 per dolar AS tahun ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...