Suntikan Modal Unicorn Selamatkan Investasi Indonesia

Pingit Aria
27 Februari 2019, 09:21
Next Indonesia Unicorn (NextICorn)
Kominfo
Empat CEO Unicorn saat pertemuan The 1st Next Indonesia Unicorn (NextICorn) International Summit di Bali, 9/5.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan, arus modal yang masuk ke sektor digital telah menopang nilai investasi Indonesia. Sementara, investasi asing dalam lima tahun terakhir sedang dalam tren menurun.

"Arus modal masuk ke ekonomi digital dan sektor e-commerce adalah satu dari dua sektor yang menyelamatkan investasi internasional," kata Thomas Lembong dalam Forum Merdeka Barat 9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Selasa (26/2/2019).

Lembong menjelaskan, investasi internasional ditopang oleh dua sektor. Selain e-commerce dan digital, sektor lain yang masih menarik bagi investor

Asing adalah smelter atau pabrik pemurnian logam, terutama nikel.  "Kalau bukan karena dua sektor ini investasi internasional Indonesia turun, bukan naik," ujarnya.

Berdasarkan data BKPM,  rata-rata total investasi langsung asing (Foreign Direct Investment/FDI) setiap tahunnya mencapai US$ 9-12. Dari jumlah tersebut, investasi yang masuk ke e-commerce  dan startup sekitar 15-20 persen dari total FDI tersebut. "Jadi sekitar US$ 2 - 2,5 miliar per tahun total perkiraan kami masuk ke e-commerce dan startup company," ujar Lembong.

(Baca: Sri Mulyani: Investor Incar Unicorn Demi Data Konsumen)

Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara mengatakan bahwa pemerintah tengah mendorong perusahaan-  perusahaan startup untuk menjadi unicorn. Lewat berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, Rudiantara berharap akan mempermudah munculnya startup dan unicorn baru di Indonesia.

“Kita harus dorong startup di Indonesia karena dari mereka ini muncul pemikiran-pemikiran baru. Kalau startup sudah divaluasi secara bisnis, barulah kita bahas unicorn,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...