Pilpres 2019 Lebih Keras, SBY Khawatir Masyarakat Terbelah

Dimas Jarot Bayu
28 Februari 2019, 21:23
SBY Demokrat
Katadata
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono khawatir persaingan yang semakin ketat di Pilpres 2019 membuat masyarakat terpecah.

Pertarungan kedua pasangan calon (paslon) dalam Pilpres 2019 dinilai lebih keras dibandingkan Pilpres tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikhawatirkan membuat polarisasi di tengah masyarakat semakin tajam.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui surat yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, di DPP Demokrat, Jakarta, Kamis (28/2).

Advertisement

"Saya mengamati kontestasi dalam Pemilu 2019 ini, utamanya Pilpres, lebih keras dibandingkan dengan Pilpres di era reformasi sebelumnya," kata SBY. Dukungan antaridentitas dari kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres tahun ini semakin berjarak.

SBY khawatir jika situasi ini semakin berkembang, kerukunan dan keutuhan bangsa akan terancam. Menurut SBY, Pilpres 2019 dapat menimbulkan perpecahan dan disintegrasi jika melampaui batas kepatutannya.

Karenanya, SBY meminta agar potensi ancaman tersebut dapat dicegah. Para elit dan partai politik harus ikut bertanggung jawab untuk menjaga kerukunan dan keutuhan bangsa.

Mereka harus berdemokrasi secara baik agar Pilpres 2019 dapat berlangsung secara damai, tertib, dan lancar. "Tidak terjadi pula benturan fisik di lapangan karena tidak kita kehendaki," kata SBY.

Lebih lanjut, dia meminta para kader Demokrat ikut berperan aktif menjaga rangkaian Pemilu 2019 berlangsung secara aman dan damai. SBY berharap para kader Demokrat bisa memastikan Pilpres berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil. "Pemilu memang keras, tapi tak sepatutnya menimbulkan perpecahan dan disintegrasi," kata SBY.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement