Marketplace Kerajinan Lokal Qlapa Gulung Tikar

Pingit Aria
4 Maret 2019, 09:23
Ilustrasi Qlapa
Qlapa
Ilustrasi Qlapa

Kesan produk impor menguasai e-commerce pernah coba dilawan oleh sekelompok anak muda dengan mendirikan Qlapa. Namun, marketplace yang khusus menjual produk kerajinan lokal ini tak berumur panjang.

Melalui akun media sosialnya, @qlapa mengumumkan pengunduran diri setelah empat tahun berkreasi. “Melihat ke belakang, kami bersyukur telah melewati perjalanan yang luar biasa ini. Sayangnya bagi kami, perjalanan romantis ini harus berakhir,” demikian pernyataan manajemen Qlapa dalam ‘Epilog’, Minggu (3/3).

Dalam perjalanannya, Qlapa telah mendapat respons positif dari berbagai pihak. Aplikasi mobile Qlapa dianugerahi sebagai "Hidden Gem" oleh Google Play. Qlapa juga pernah dianugerahi sebagai salah satu start up dengan pertumbuhan paling menjanjikan oleh majalah Forbes Asia.

Namun, bisnis Qlapa justru berakhir. “Kami tidak dapat membuat Qlapa menjadi bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.”

Dalam Katadata Forum di Djakarta Theater, pada Mei 2018 lalu, CEO dan Co-founder Qlapa Benny Fajarai menyatakan bahwa tagline Qlapa adalah, “Beli produk handmade dan kerajinan unik dari pembuatnya di Indonesia.”

(Baca juga: Himpun 4.000 Perajin, Qlapa Jajakan Produk Kerajinan Tangan Lokal)

Saat itu, menurutnya ada lebih dari 4 ribu perajin yang bergabung dengan platform-nya. "Jumlah itu terus tumbuh. Produk yang terjual pun sudah mencapai 100 ribu (jenis)," ujar Benny.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...