Dukungan NU untuk Jokowi Menguat, Muhammadiyah Beralih ke Prabowo

Dimas Jarot Bayu
5 Maret 2019, 19:49
Debat Capres II
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Calon presiden Jokowi dan Prabowo Subianto saat debat kedua. Hasil survei menunjukkan dukungan NU kepada Jokowi menguat.

Dukungan Nahdlatul Ulama (NU) kepada pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin semakin meningkat pada Februari 2019. Meski demikian, dukungan dari ormas Islam lainnya, seperti Muhammadiyah, Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan Front Pembela Islam (FPI) kepada Jokowi-Ma'ruf menurun.

Berdasarkan hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di basis NU sebesar 64,1%. Angka ini meningkat 8,5% dibandingkan satu bulan sebelumnya. Pada Januari 2019, dukungan NU kepada Jokowi-Ma'ruf tercatat sebesar 55,6%.

(Baca juga: LSI Denny JA: Jokowi-Ma'ruf Terus Unggul, Pilpres 2019 Sudah "Selesai")

Berkebalikan dari suara NU, dukungan Muhammadiyah kepada Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan. Elektabilitas pasangan nomor urut 01 di basis Muhammadiyah pada Februari 2019 sebesar 33,3% atau turun 8,7% dari hasil survei sebulan sebelumnya sebesar 42%.
Di basis kalangan Islam konservatif seperti PA 212, dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf saat ini sebesar 14,3%. Angka ini menurun 14,3% dari Januari 2019 yang sebesar 28,6%.

Dukungan FPI kepada Jokowi-Ma'ruf anjlok drastis menjadi nol persen pada Februari 2019. Padahal pada Januari, masih ada 30% elemen FPI yang mendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Dalam kurun waktu enam bulan, di pemilih Muslim, dukungan atas Jokowi-Ma'ruf menurun di berbagai Ormas Islam kecuali di NU," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di kantornya, Jakarta, Selasa (5/3).

(Baca: Survei: Jokowi Unggul di Muslim Moderat, Prabowo di Konservartif)

Hal berbeda terjadi terhadap pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dukungan NU terhadap pasangan calon oposisi itu memang menurun. Hanya saja, dukungan Muhammadiyah, PA 212, dan FPI semakin meningkat.

LSI Denny JA mencatat dukungan NU terhadap Prabowo-Sandiaga pada Februari 2019 sebesar 28,2%. Angka ini menurun 5,4% dari bulan sebelumnya yang sebesar 33,6%.

Berbeda dengan Jokowi, Prabowo-Sandi mendapat dukungan yang menguat dari kalangan Muhammadiyah, PA 212 dan FPI. Dukungan Muhammadiyah kepada Prabowo-Sandiaga tercatat sebesar 62,2% atau meningkat 8,2% dari sebelumnya sebesar 54%.

(Baca: Tiru Pilkada DKI, Prabowo cs Kerahkan Massa ke Masjid saat Pencoblosan)

Dari kalangan PA 212, dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga pada Februari 2019 meningkat sebesar 28,6% menjadi 85,7%. Pada Januari 2019, dukungan dari PA 212 kepada Prabowo-Sandiaga sebesar 57,1%.

Di basis FPI, dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga pada Februari 2019 sebesar 100%. Pada bulan sebelumnya, dukungan FPI kepada Prabowo-Sandiaga sebesar 40%.

"Dukungan atas Prabowo-Sandiaga meningkat di berbagai ormas Islam kecuali NU," kata Ardian.

Alasan Dukungan NU Menguat kepada Jokowi-Maruf

Ardian menilai dukungan NU terhadap Jokowi-Ma'ruf meningkat karena berbagai kegiatan yang dilakukan pasangan petahana selama ini. Jokowi memang kerap kali dalam beberapa bulan terakhir mendatangi berbagai acara NU, seperti Konsolidasi Jelang Satu Abad NU dalam rangka Harlah ke-93 dan Musyawarah Nasional Alim Ulama NU.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...