Bidik Pasar Australia, Menperin Siapkan Industri Mobil Listrik

Image title
9 Maret 2019, 16:00
Serah Terima Mobil Listrik
Michael Reily|Katadata
Alat pengisian ulang mobil listrik

Kementerian Perindustrian menyatakan sedang mendorong ekspor mobil listrik. Langkah itu dilakukan sebagai upaya menyambut peluang ekspor ke pasar Australia setelah ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia  (IA-CEPA)

"Kami sedang mempersiapkan. Ada beberapa industri yang menyatakan siap di 2020 dan 2025," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (8/3). 

Namun, dia tidak menjelaskan secara detail mengenai persiapan apa saja yang tengah dilakukan. Hanya saja, pada 2025 pemerintah menargetkan mobil listrik bisa produksi secara massal. Target awal produksinya sebesar 400 unit kendaraan. 

(Baca: Rancangan Perpres Mobil Listrik Akan Difinalisasi Pekan Depan)

Sementara itu, dengan dibukanya kerja sama dagang Indonesia-Australia, pemerintah berharap ekspor kendaraan, khususnya kendaraan listrik maupun hybrid, bisa meningkat.

IA-CEPA memberikan persyaratan QVC (kualifikasi konten lokal) yang lebih mudah untuk kendaraan listrik dan hybrid asal Indonesia. Sehingga industri otomotif Indonesia dapat mengekspor kendaraan listrik dan hybrid ke Australia tanpa harus membangun seluruh teknologi dan fasilitas produksi dari nol.

Dengan demikian, kendaraan listrik dan hybrid bisa menjadi andalan ekspor RI di masa depan.

Perjanjian IA CEPA sendiri saat ini masih dalam proses ratifikasi. Karena itu,  ekspor kendaraan ke Australia melalui  fasilitas pembebasan tarif masih memerlukan waktu hingga tiga bulan. 

Minat Produsen 

Halaman:
Reporter: Rizka Gusti Anggraini
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...