Mentan Ingin Kembalikan Kejayaan Rempah dan Kakao di Luwu

Image title
Oleh - Tim Publikasi Katadata
11 Maret 2019, 12:38
Mentan
Katadata

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ingin mengembalikan kejayaan rempah dan komoditas perkebunan di Indonesia. Untuk itu, hari ini di Luwu Sulawesi Selatan (11/3) Mentan meremajakan tanaman rempah dan kakao. Mentan membagikan satu juta batang bantuan bibit unggul kakao dengan produktivitas 3,5 ton per ha per tahun. 

 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Luthfi, Bupati Luwu, Basmi Mattayang, Dirjen Perkebunan, Kasdi Subagiyono, Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry, dan lebih dari 12 ribu petani.

 

Selain membagikan satu juta batang benih kakao untuk Kabupaten Luwu, Mentan Amran memberikan tambahan bantuan bibit kakao 2019 untuk Provinsi Selatan sebanyak 500 ribu batang. Amran menyebutkan bantuan bibit kakao, kopi, lada, tanaman rempah dan perkebunan lainnya di seluruh Indonesia pada 2019 sebanyak 30 juta batang dengan anggaranya mencapai Rp 2,4 triliun. 

 

"Sesuai dengan perintah Bapak Presiden Jokowi, hari ini kita tanam bibit unggul kakao yang produktivitasnya 4,5 sampai 5 ton per ha per tahun," kata Amran di Kamanre, Luwu.

 

Selama ini, produktivitas kakao hanya 0,7 ton per ha per tahun bahkan 0,5 dan 0,8 per ha per tahun. Itu sebab, kata Amran petani harus memperbaiki kelemahan seperti terlambatnya pemangkasan. Amran mencontohkan pertanian kakao Vietnam, sebagai salah satu yang bisa dipelajari.

“Mereka itu dulu belajar dengan kita, tapi produktivitasnya karetnya tinggi 3,5 ton. Kini produksi kakao juga kita harapkan 3,5 ton yang dulunya 0,7 ton jadi bisa naik 3 kali lipat," tegasnya.

 

Amran mengungkapkan fokus kerja Kementan dalam dua tahun terakhir antara lain membagikan bibit unggul, sehingga petani nanti sejahtera karena pendapatannya meningkat. Jika harganya kakao Rp 30 ribu, tapi dengan produksinya tiga kali lipat, pendapatannya akan naik tiga kali lipat. 

 

 

Amran juga menegaskan pemerintah terus berupaya mengendalikan TBK yakni hama penggerek pada buah kakao dengan pendampingan yang laten. Karenanya, Kementan telah mengangkat Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam jumlah banyak yaitu 600 ribu PP pada 2018. Selanjutnya akan diangkat lagi sebanyak 11 ribu sampai 12 ribu PPL.

 

Halaman:
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...