Rangkaian Lobi Bebaskan Siti Aisyah dari Jeratan Hukum Malaysia

Yuliawati
Oleh Yuliawati
11 Maret 2019, 20:25
Siti aisyah
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly (kiri) menjelaskan proses pembebasan Siti Aisyah dari jeratan kasus pembunuhan Kim Jong-nam, Jakarta Timur (11/3/2019).

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menjelaskan kronologi pembebasan Siti Aisyah, warga negara Indonesia yang menjadi tersangka pembunuh Kim Jong-nam, kakak tiri Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un. Pembebasan Siti Aisyah melalui proses lobi sehingga Jaksa Agung Malaysia mencabut dakwaan di pengadilan.

Siti Aisyah bebas dari jeratan hukum Malaysia setelah mendekam dua tahun 23 hari di penjara Malaysia. Yasonna menyatakan, pembebasan Aisyah melalui mekanisme lobi setelah mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo, Jaksa Agung HM Prasetyo, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Yasonna mengatakan pemerintah RI memulainya lewat koordinasi dengan pihak Malaysia untuk mencari cara membebaskan Siti Aisyah. Proses komunikasi dimulai sejak pemerintahan masa PM Najib Razak hingga pemerintahan sekarang yang dipimpin Tun Mahathir (Mohamad).

"Ini adalah suatu proses panjang yang dilakukan dalam rangka membantu saudari Aisyah dan memastikan kehadiran negara sesuai dengan nawacita," kata Yasonna.

(Baca: Siti Aisyah Bebas dari Tuduhan Pembunuhan Kim Jong Nam)

Yasonna mengatakan, kementerian yang dipimpinnya kemudian menyurati Jaksa Agung Malaysia untuk menyampaikan pembebasan Siti Aisyah. "Setelah diadakan perundingan, pendekatan yang baik maka beberapa waktu yang lalu kami menyurati Pak Jaksa Agung," kata dia. 

Yasonna menyampaikan tiga alasan kepada Jaksa Agung Malaysia untuk membebaskan Siti Aisyah. Pertama, terdakwa Siti Aisyah meyakini apa yang dilakukannya semata-mata bertujuan untuk kepentingan acara reality show. "Sehingga dia tidak pernah memiliki niat untuk membunuh Kim Jong-nam," kata Yasonna.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...