Perseteruan Ma'ruf dan Sandi soal Badan Riset Nasional
Calon wakil presiden Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno saling berseteru mengenai strategi riset untuk mewujudkan impian Indonesia menjadi lima besar dunia pada 2045. Sandi berjanji akan mensinergikan riset di Indonesia dengan dunia usaha dan pemerintah.
"Menurut saya, bagaimana mengkonsolidasikan agar dunia usaha, akademik, dan pemerintah sinergi," kata Sandiaga dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3).
Menurut Sandiaga, hasil riset selama ini banyak yang tidak bersinergi dengan dunia usaha dan pemerintah. Alhasil, banyak hasil riset yang tidak digunakan.
(Baca: Survei SMRC Jelang Debat: Elektabilitas Jokowi 57,6%, Prabowo 31,8%)
Untuk mendorong sinergi bisa terlaksana, Sandiaga menjanjikan memberikan insentif fiskal dan nonfiskal bagi dunia usaha yang berinvestasi di bidang riset. "Juga para peneliti, kami pastikan hasil risetnya bisa dipakai," kata Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga meminta agar pemerintah dapat memfasilitasi pembentukan ekosistem menghasilkan riset di bidang sains, teknologi, seni dan matematika. Dengan demikian, hal tersebut akan membuka peluang agar riset di Indonesia semakin maju dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.