2018, Pegadaian Raih Laba Bersih Rp 2,8 Triliun Meningkat 10,4%

Happy Fajrian
25 Maret 2019, 14:16
Pegadaian
Katadata | Arief Kamaludin

PT Pegadaian (Persero) berhasil meraup laba bersih Rp 2,8 triliun pada 2018. Capaian tersebut meningkat 10,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,5 triliun. Peningkatan laba bersih ini ditopang oleh inovasi produk digital yang diluncurkan sehingga meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan.

"Perusahaan berhasil menutup 2018 dengan kinerja yang positif karena makin banyaknya varian produk inovatif yang diluncurkan seperti Pegadaian Digital Services, serta beberapa produk baru yang akan kami kenalkan dalam waktu dekat," papar Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto, saat paparan kinerja keuangan 2018 di Jakarta, Senin (25/3).

Dia menambahkan Pegadaian akan terus melakukan inovatif produk dan sistem layanan secara online (digital) untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Bukan hanya fasilitas layanan saja yang ditingkatkan, tetapi juga menciptakan berbagai produk baru digital yang akan diluncurkan pada tahun ini.

Dalam waktu dekat ini Pegadaian juga akan meluncurkan beberapa produk baru, di antaranya Gadai on Demand yang merupakan program Pegadaian untuk membantu masyarakat agar lebih mudah untuk mengakses layanan perseroan kepada nasabah. Program tersebut akan bekerjasama dengan perusahaan besar berbasis layanan digital.

(Baca: Rancangan Undang-Undang Pegadaian Masih Tahap Naskah Akademik)

"Gadai on Demand, kalau misalnya mau menggadaikan cincin, tapi tidak punya waktu datang ke Pegadaian, kami kerjasama dengan ojek online untuk mengambil barangnya dirumah, nanti kita tinggal transfer ke rekeningnya.  Keren kan?" ujar Kuswiyoto.

Lebih rinci, Kuswiyoto menjelaskan pertumbuhan laba bersih ditopang pendapatan usaha yang meningkat 8,9% menjadi Rp 11,5 triliun dari Rp 10,5 triliun pada 2017. Laba sebelum pajak naik 7,3% menjadi Rp 3,7 triliun dari Rp 3,4 triliun. Sedangkan total aset meningkat 8,4% menjadi Rp 52,8 triliun dari Rp 48,7 triliun.

Sementara itu, untuk mempermudah masyarakat khususnya kalangan milenial dalam berinvestasi emas berupa tabungan, Pegadaian juga terus mengembangkan aplikasi Pegadaian Digital. Ke depan bisnis gadai akan tetap menjadi core business, namun proporsi bisnis non gadai akan semakin ditingkatkan. Komposisi portofolio bisnis gadai dan non-gadai akan berubah dari sebelumnya 84% dan 16%, secara bertahap menjadi 60% dan 40%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...