Ini Strategi Pemerintah Mendongkrak Harga Karet

Image title
26 Maret 2019, 10:51
Karet
Karet
Karet

Indonesia termasuk salah satu produsen terbesar karet di dunia. Namun, Indonesia tidak bisa mengatur harga karet yang terus turun saat ini. Harga karet bergantung pada pasar internasional. Pemerintah pun menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak harga, demi menyelamatkan petani karet. 

Direktur Jenderal Pekebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono mengatakan pemerintah menyiapkan strategi jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk jangka pendek, pemerintah menginisiasi pertemuan dengan negara tetangga, produsen karet terbesar, yakni Thailand dan Malaysia untuk membahas peningkatan harga jual karet di pasar global.

Advertisement

Pembicaraannya mendorong kesepakatan mengurangi ekspor karet dari ketiga negara. Produksi Indonesia dengan dua negara tersebut menyumbang 70 persen pasokan karet dunia. Pengurangan pasokan dari ketiga negara akan membuat harga karet dunia naik. 

“Sesuai hukum supply and demand. Jika barang di pasar langka, maka harga akan meningkat,” kata Kasdi dalam keterangan tertulis yang diterima Katadata.co.id, Senin (25/3). (Baca: Bertemu Menlu Thailand, Jokowi Bahas Penurunan Harga Karet)

Dalam pertemuan ketiga negara beberapa waktu lalu disepakati untuk mengurangi ekspor sebesar 240 ribu ton per tahun. Kebijakan itu diputuskan berdasarkan Pertemuan Menteri International Triparte Rubber Council (ITRC). Menurut Kasdi, kesepakatan ini cukup efektif menaikkan harga. Dia berharap harga komoditi karet bisa mencapai US$  1,2 per kilogram dari saat ini di level US$ 1,6 per kilogram.

Selanjutnya, untuk jangka menengah dengan meningkatkan serapan karet dalam negeri. Salah satunya melalui penggunaan karet sebagai tambahan aspal jalan. Untuk program ini pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan PTPN membeli karet langsung dari petani dengan harga di atas Rp 9.000 per kilogram.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement