PLTU Batang 2.000 MW Rampung 60%, Ditargetkan Beroperasi pada 2020
PT Adaro Energy Tbk menyatakan bahwa hingga akhir 2018 progres Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah telah mencapai 60%. Progres tersebut mencakup aktivitas rekayasa, pengadaan dan konstruksi (Engineering, Procurement, Construction/EPC).
Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira menjelaskan proyek ini dikerjakan oleh PT Bhimasena Power (BPI). "EPC oleh PT Bhimasena Power mencapai sekitar 60% pada akhir 2018," ujarnya kepada katadata.co.id, Selasa (26/3).
BPI merupakan badan usaha patungan dari perusahaan asal Jepang yaitu Electric Power Development Co, Ltd (J-Power) dan Itochu Corporation, serta anak usaha Adaro Energy yaitu PT Adaro Power.
(Baca: Hampir Rampung, Adaro Uji Coba Operasi PLTU Tanjung )
Adapun PLTU Batang bakal memiliki kapasitas 2.000 Megawatt (MW) dengan nilai investasi sebesar US$ 4,2 miliar atau sekitar Rp 59 miliar. Pembangkit ditargetkan bisa beroperasi secara komersial (Commercial on Date/COD) pada 2020.
Selain PLTU Batang, Adaro juga memiliki proyek PLTU Tanjung di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Saat ini proyek tersebut telah memasuki tahap uji coba operasi (commisioning) lantaran nyaris rampung. Pembangkit ini diharapkan bisa beroperasi pada semester I 2019.
(Baca: Total 3.800 MW Proyek Pembangkit Listrik Dapat Beroperasi Tahun Ini)
"Progresnya sudah mencapai 99,5%," kata Nadira kepada katadata.co.id, Senin (25/3). Pembangkit ini memiliki kapasitas 200 Megawatt (MW) dengan total investasi sebesar US$ 545 juta atau sekitar Rp 7,7 miliar.
PLTU ini dikerjakan oleh PT Tanjung Power Indonesia (TPI) yang merupakan perusahaan konsorsium PT Adaro Power dan perusahaan asal Korea Selatan, PT East West Power Indonesia (EWPI).