Survei CSIS: Jokowi Unggul Jauh dari Prabowo, Hanya Kalah di Sumatra
Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul jauh dalam survei Pilpres 2019 yang dibuat lembaga think tank Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 tersebut sebesar 51,4%, sementara pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya 33,3%.
Survei CSIS dilakukan secara nasional terhadap 1.950 responden. Metode pemilihan responden menggunakan multistage random sampling atau pengambilan sampel secara acak bertingkat. Mekanisme survei yaitu wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini sebesar 2,21%.
CSIS mencatat, para pemilih masing-masing pasangan memiliki tingkat kemantapan yang cukup bagus. Sebesar 84,4% pemilih Jokowi-Ma'ruf mantap memilih pasangan tersebut. Ini artinya, jumlah pemilih yang bisa berubah pikiran sebesar 15,6%. Di sisi lain, sebesar 81,3% pemilih Prabowo-Sandiaga mantap memilih pasangan tersebut. Ini artinya, pemilih yang bisa berubah pikiran sebesar 18,7%.
"Faktor yang mendukung adalah kemantapan memilih," kata peneliti politim CSIS Arya Fernandes saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/3). Adapun jumlah responden yang belum menentukan pilihan sebesar 1,2%, sedangkan 14,1% responden tidak menjawab.
(Baca: Menang 56% di Yogyakarta Tahun 2014, Jokowi Bidik 70% di Pilpres 2019)
Pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul hampir di seluruh tabel silang (crosstabulasi). Berdasarkan gender, pasangan ini unggul di responden laki-laki dan perempuan, masing-masing sebesar 52% dan 50,8%.
Pasangan ini juga unggul di masyarakat rural (pedesaan) dengan keterpilihan 57,6%, begitu juga di masyarakat urban (perkotaan). Meskipun, di kalangan masyarakat urban, keterpilihannya kurang dari 50%, tepatnya 45,6%. "Yang belum menentukan pilihan dan tidak jawab masih besar di perkotaan," kata Arya.
Berdasarkan wilayah, Jokowi-Ma'ruf tercatat hanya kalah di Sumatra dengan elektabilitas 37,3%, melawan Prabowo-Sandiaga yang mendapatkan 49,6%. Jokowi-Ma’ruf menang telak di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan tingkat elektabilitas 70%, melawan Prabowo-Sandiaga 13,9%.
(Baca: Keriuhan Cebong dan Kampret Disebut Bisa Jadi Inspirasi Desain Fesyen)
Berdasarkan agama, petahana unggul telak dari lawannya di segmen Kristen dan Katolik dengan keterpilihan 93,1%. Namun, di pemilih beragama Islam, keterpilihannya hanya 47,4% melawan pesaing 36,3%.
Sedangkan berdasarkan suku, pemilih Jokowi paling tinggi suku Jawa (60,5%) dan Batak (55,2%). Di sisi lain, pemilih paling tinggi Prabowo suku Aceh (77,3%), Minangkabau (66,7%), dan Melayu (52,6%).
Dari segi pekerjaan, Jokowi-Ma’ruf unggul paling tinggi pada segmen petani dan nelayan dengan elektabilitas 58,5%. Sedangkan Prabowo-Sandiaga unggul paling tinggi untuk segmen Aparatur Sipil Negara (ASN) dan guru dengan elektabilitas 48,2%.
(Baca: Jelang Pilpres, Kubu Prabowo-Sandi Makin Gencar Persoalkan Masalah DPT)
Sementara itu, untuk segmen pendidikan, Jokowi-Ma’ruf unggul untuk segmen pemilih berpendidikan rendah. Elektabilitasnya untuk segmen pemilih berpendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencapai 57,3%. Sedangkan Prabowo-Sandiaga unggul di segmen pemilih berpendidikan tinggi yakni 42,5% melawan petahana 35,2%.
"Tetapi yang pendidikan tinggi banyak yang tidak jawab," kata Arya. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 20,7% responden berpendidikan tinggi tak menjawab pilihannya untuk Pilpres 2019.