Tim Sukses Janjikan Kejutan dari Jokowi saat Debat Keempat
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjanjikan kejutan saat debat keempat antara Jokowi dan Prabowo Subianto. Jokowi telah menyiapkan 'amunisi' untuk debat keempat dengan tema pertahanan dan keamanan, ideologi, pemerintahan, dan hubungan luar negeri.
"Ada kejutannya, lihat saja nanti," kata kata Ketua TKN Erick Thohir di arena debat, Hotel Shangri-la, Jakarta, Sabtu (30/3).
Erick menyatakan Jokowi tak akan kembali menyerang seperti debat sebelumnya. Menurutnya Jokowi hanya menyampaikan data dan fakta. (Baca: Sebelum Debat Keempat Capres, Jokowi Habiskan Waktu Bersama Keluarga)
Wakil Ketua TKN Arsul Sani mengatakan salah satu 'amunisi' yang disiapkan Jokowi dalam debat kali ini di antaranya mengenai keberhasilan RI menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu program dereadikalisasi pelaku tindak pidana terorisme juga menjadi substansi yang disampaikan.
Arsul juga menambahkan isu terkait Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) kemungkinan akan disinggung mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Namun hal-hal itu masih tergantung dinamika saat debat. "Tergantung ada pertanyaan atau tidak saat itu," ujar Arsul.
(Baca: Elektabilitas Jokowi vs Prabowo di Mata 10 Lembaga Survei)
Sementara itu Direktur Program TKN Aria Bima mengatakan mantan Walikota Solo itu akan membawakan narasi Pancasila yang hidup, bekerja, serta kreatif. Apabila dicontohkan, Jokowi sebagai presiden telah menerapkan pembangunan yang berkeadilan seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga, hingga pembangunan di wilayah non-Jawa.
Di bidang pertahanan, Aria mengklaim Tentara Nasional Indonesia (TNI) lebih menyukai era pemerintahan Jokowi ketimbang pemerintahan lain. Alasannya Jokowi memudahkan pengembangan wilayah perbatasan yang memudahkan TNI melaksanakan tugasnya. Selain itu Arya menjelaskan bahwa Jokowi memordenisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) hingga membangun infrastruktur kelistrikan untuk menunjang kerja TNI.