IHSG Dibuka Menguat Seiring Bergairahnya Mayoritas Bursa Dunia
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (4/4), bergerak positif dengan menguat 0,21 % dari penutupan hari sebelumnya. IHSG dibuka pada level 6.489,7. Laju positif tetap bertahan hingga 10 menit dan menanjak 0,19 % menjadi 6.488,4.
Sejauh ini, volume perdagangan saham sebanyak 1,46 miliar lembar dengan nilai Rp 809,0 miliar. Ada 150 saham yang positif, 83 terkoreksi, dan 104 stagnan. Selain itu, investor asing melakukan beli bersih Rp 25,16 miliar sejauh perdagangan hari ini.
Laju positif IHSG tersebut sejalan dengan indeks-indeks saham di Asia lainnya. Hingga pukul 09.11 WIB, Nikkei 225 Index menguat 0,23 %, Shanghai Composite Index naik 0,83 %, dan Strait Times Index menanjak 0,20 %. Namun, Hang Seng Index bergerak negatif 0,15 %. Ada pun indeks Amerika Serikat, Dow Jones Index Future menguat 0,21%.
(Baca: Harapan Damai Perang Dagang, IHSG dan Bursa Asia Kompak Menghijau)
Pergerakan positif indeks dalam negeri pada pembukaan hari ini disokong oleh beberapa sektor yang bergerak bervariasi. Hingga berita ini ditulis, sektor agri menjadi salah satu penyokong laju IHSG dengan menguat 0,95 %. Demikian pula sektor infrastruktur dan properti menguat, masing-masing 0,45 % dan 0,36 %.
Sementara sektor yang bergerak negatif dan berada di zona merah yaitu sektor pertambangan yang terkoreksi 0,79 %. Begitu pula dengan sektor konsumsi terkoreksi 0,09 %.
Hingga pukul 09.12 WIB, saham yang menjadi top gainers adalah PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK) yang menguat 8,13 % menjadi Rp 266 per saham. Sementara yang menjadi top losers adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang terkoreksi 11,31 % menjadi Rp 21.175 per saham.
(Baca: Investor Main Aman Jelang Pemilu, IHSG Akhir Pekan Turun 0,19%)
Hingga 30 menit usai pembukaan perdagangan, IHSG terus melaju di zona positif dengan penguatan 0,29 %. Dengan begitu, IHSG tercatat berada di level 6.494,6. Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG hari ini bergerak di antara 6.386 dan 6.498 dengan kecenderungan bakal ditutup menguat.
Menurutnya, IHSG masih memiliki potensi naik yang cukup besar hingga beberapa waktu mendatang. Gejolak harga komoditas cukup mempengaruhi pola gerak indeks saham saat ini, demikian juga dengan rilis data perekonomian tentang kedatangan turis. “Peluang kenaikan masih terlihat pada IHSG hari ini,” kata William dalam risetnya, Kamis (4/4).
Sementara itu, hasil riset Pilarmas Investindo Sekuritas juga menyatakan secara teknikal IHSG berpotensi menguat. “Namun pergerakan anomali bisa saja terjadi dalam jangka waktu pendek dan di-tradingkan pada level 6.450 hingga 6.470,” demikian bunyi riset tersebut.
(Baca: Di Tengah Ancaman Resesi AS, IHSG Dibuka Menghijau 0,16%)
Sentimen yang bakal mempengaruhi IHSG kabar pertemuan antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Kedua negara tengah menyusun kesepakatan dagang untuk memberikan Tiongkok waktu hingga 2025 dalam memenuhi komitmen pembelian komiditas dan memberikan kemungkinan Amerika bisa sepenuhnya memiliki perusahaan di Asia. Namun, perlu juga berhati-hati karena membaiknya perekonomian Cina belum merata.