Jelang Pilpres, Iklan Kampanye Jokowi Lebih Banyak dari Prabowo
Hasil pemantauan Yayasan Satudunia menunjukkan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih banyak memasang iklan kampanye di televisi dibandingkan pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga. Catatan ini berdasarkan pemantauan Satudunia terhadap iklan kampanye di empat stasiun televisi swasta, yakni Metro TV, TV One, SCTV, Global TV.
Pemantauan dilakukan terhadap 69 iklan spot sejak 24 Maret-7 April 2019. Setiap harinya dilakukan pemantauan selama sepuluh jam sejak pukul 13.00-23.00 WIB. Berdasarkan hasil pemantauan, Jokowi-Ma'ruf tercatat memasang 41 iklan di televisi. Rinciannya, 14 iklan di Metro TV, 15 iklan di SCTV, 8 iklan di Global TV, dan 4 iklan di TV One.
Sementara, Prabowo-Sandiaga memasang 28 iklan. Rinciannya, 7 iklan di Metro TV, 15 iklan di SCTV, dan 6 iklan di Global TV. Pasangan calon nomor urut 02 tercatat belum pernah beriklan di TV One.
"Pasangan Jokowi-Ma'ruf lebih banyak kampanye di televisi dibandingkan Prabowo-Sandiaga," kata Program Manager SatuDunia Anwari Natari di Gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (10/4).
(Baca: Sambut Pemilu 2019, Facebook Luncurkan Fitur Info Kandidat Dewan)
Anwari memaparkan, jumlah biaya iklan kampanye di televisi yang dikeluarkan Jokowi-Ma'ruf selama 17 hari sebesar Rp 2,139 miliar. Rinciannya, biaya iklan di Metro TV sebesar Rp 504 juta, biaya iklan di SCTV sebesar Rp 1,225 miliar; biaya iklan di Global TV sebesar Rp 290 juta dan biaya iklan di TV One sebesar Rp 120 juta.
Biaya iklan kampanye di televisi yang dikeluarkan Prabowo-Sandiaga sebanyak Rp 2,003 miliar. Rinciannya, biaya iklan di Metro TV sebesar Rp 233 juta, biaya iklan di SCTV sebesar Rp 1,470 miliar, biaya iklan di Global TV sebesar Rp 300 juta.
Dengan demikian, Anwari menyebut biaya yang dikeluarkan Jokowi-Ma'ruf untuk kampanye di Metro TV dan TV One lebih besar daripada Prabowo-Sandiaga. "Sedangkan jumlah biaya yang dikeluarkan pasangan Prabowo-Sandiaga untuk kampanye di SCTV dan Global TV lebih besar daripada pasangan Jokowi-Ma'ruf," kata Anwari.
(Baca: Pimpinan KPU Diminta Tolak Tawaran Jabatan dari Capres )
Lebih lanjut, isu yang dibawa Jokowi-Ma'ruf dalam iklan kampanyenya yakni ekonomi, demokrasi dan HAM, serta keberagaman. Sementara, Prabowo-Sandiaga dalam iklan kampanyenya banyak membawa isu ekonomi serta demokrasi dan HAM.
Anwari merincikan, ada 16 iklan milik Jokowi-Ma'ruf yang membawa isu ekonomi. Sebanyak 25 iklan Jokowi-Ma'ruf membawa isu demokrasi dan HAM. Sementara, 5 iklan kampanye Jokowi-Ma'ruf yang membawa isu keberagaman.
Sementara, ada 6 iklan milik Prabowo-Sandiaga yang membawa isu ekonomi. Sebanyak 22 iklan Prabowo-Sandiaga membawa isu demokrasi dan HAM.
"Pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul secara kuantitas untuk isu ekonomi serta demokrasi dan HAM untuk kampanye di televisi dibandingkan dengan Prabowo-Sandiaga," kata Anwari.
(Baca: Anggaran Minim, KPU Hanya Fasilitasi Tiga Spot Untuk Iklan Kampanye)