Minim Sentimen Positif dari Dalam Negeri, IHSG Terkoreksi 1 Persen
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (11/4), kembali terkoreksi. Kali ini, IHSG terkoreksi 1,05% ke level 6.410,1. Sepanjang perdagangan tadi, IHSG berada di zona merah.
Dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat transaksi saham sebanyak 18,9 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,94 triliun. Tercatat 135 saham terkoreksi, 249 saham berada di zona merah, dan 137 saham stagnan. Meski terkoreksi, investor asing melakukan beli bersih di pasar modal senilai Rp 546,7 miliar, namun di pasar reguler mereka tercatat jual bersih Rp 410,8 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, terkoreksinya IHSG hari ini salah satu penyebabnya karena minimnya sentimen positif dari dalam negeri yang tak mampu menahan sentimen negatif dari ekternal. "Salah satu sentimen negatif, yaitu terkoreksinya pergerakan harga komoditas dunia," kata Nafan Aji kepada Katadata.co.id.
(Baca: Survei KICI: Investor Asuransi Nilai Fundamental IHSG Terlalu Murah)
Tidak hanya itu, faktor eksternal lain menurut Nafan yang mempengaruhi terkoreksinya IHSG di perdagangan hari ini berasal dari ketidakpastian mengenai keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau dikenal dengan British Exit (Brexit). Hal itu karena persetujuan Perdana Menteri Inggris Theresa May atas usulan Uni Eropa untuk memperpanjang Brexit hingga 31 Oktober 2019.
Persetujuan perpanjangan Brexit tersebut, diungkapkan oleh Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dalam tulisan di akun Twitternya @eucopresident. "EU27/UK telah menyetujui perpanjangan yang fleksibel hingga 31 Oktober 2019. Ini berarti, tambahan enam bulan bagi Inggris untuk menemukan solusi terbaik," tulis Donald Tusk.
(Baca: Pemimpin Eropa Sepakati Penundaan Brexit hingga Akhir Oktober 2019)
Prediksi IHSG
Terkoreksinya IHSG pada perdagangan kali ini, berbading terbalik dengan indeks Amerika Serikat Dow Jones Index Future. Hingga berita ini ditulis indeks itu menguat 0,1%. Sementara, indeks Asia ditutup bervariasi, Nikkei 225 Index menguat 0,11% dan Strait Times Index menguat 0,10%. Sementara Hang Seng Index melemah 0,93% dan Shanghai Composite Index melemah 1,60%.
Dari dalam negeri, indeks sektoral juga ditutup bervariasi meski mayoritas sektor melemah. Sektor properti memimpin pelemahan karena terkoreksi 0,54%. Sektor yang menguat, yaitu industri dasar dan finansial, masing-masing naik 0,24% dan 0,12%.
(Baca: IHSG Dibuka Melemah, Sejalan dengan Bursa Asia)
Saham yang menjadi pemimpin dengan berada di top gainers yaitu perusahaan yang baru saja mencatatkan dirinya di pasar modal, PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) yang menguat 55,20% menjadi Rp 194 per saham. Sementara, top losers terjadi pada saham PT Pakuwon Jati Tbk yang terkoreksi 5,41% menjadi Rp 700 per saham.
Untuk perdagangan esok, Nafan Aji memperkirakan masih ada potensi koreksi lanjutan pada IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support. Support pertama maupun kedua memiliki range pada level 6.389,3 hingga 6.368,3. Posisi resistance-nya di 6.451,8-6.493,5.