Tantangan Presiden Terpilih, Kenaikan Upah Buruh Hambat Investasi

Rizky Alika
11 April 2019, 11:23
Tantangan Presiden Terpilih, Kenaikan Upah Buruh Hambat Investasi
Arief Kamaludin|KATADATA
Unjuk rasa buruh menuntut kenaikan upah

Pengamat Ekonomi dari Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko tantangan yang akan dihadapi presiden terpilih pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019, yaitu kenaikan upah buruh yang akan menghambat masuknya investasi. Hal ini berdasarkan survei pengusaha Jepang atau The Japan External Trade Organization (JETRO).

Bila peningkatan daya saing tidak dilakukan, prospek bisnis juga akan ikut menurun. "Berdasarkan survei, Indonesia tidak lagi jadi tempat yang menarik untuk didatangi. Kalau aturan tidak ditata, minat pelaku usaha Jepang di Indonesia akan turun," kata dia dalam diskusi Radio PasFM di Jakarta, Rabu (10/4).

Menurutnya, prospek bisnis di Indonesia sudah turun signifikan dibanding negara lain di Asia di mata investor Jepang. Selain kenaikan upah, beberapa masalah lainnya adalah isu perpajakan dan depresiasi rupiah yang turut memengaruhi biaya impor.

(Baca: BPN: Investasi Domestik Perlu Ditingkatkan Untuk Capai Pertumbuhan 7%)

Kenaikan upah buruh di Indonesia memberikan dampak terhadap bisnis sebesar 47 persen. Sementara, biaya upah di Vietnam berdampak pada bisnis sebesar 30 persen. "Jadi risiko kenaikan ongkos produksi dari dalam lebih besar di indonesia karena biaya tenaga kerja," ujarnya.

Kenaikan upah buruh pada sektor manufaktur di Indonesia diperkirakan mencapai 8,2 persen pada 2019, sementara Vietnam hanya 7,4 persen. Dalam setahun, upah buruh di Indonesia mencapai US$ 5.070, sedangkan di Vietnam hanya US$ 3.800. Meski biaya upah lebih tinggi, tidak menjamin kualitas buruh di Indonesia lebih baik dibandingkan Vietmam. Sebab, sebanyak 60-70 persen pekerja buruh Indonesia hanya lulusan tingkat SD dan SMP. 

Presiden berikutnya harus memiliki tugas meningkatkan kompetensi sumber daya masyarakat. Peningkatan kualitas perlu dilakukan ketimbang penyesuaian upah. Sebab, penurunan upah dapat menghambat kinerja dan produktivitas pekerja.

(Baca: Di Depan Ratusan Buruh, Jokowi Janji Revisi Aturan Tentang Upah)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...