Surat Suara Tercoblos di Malaysia dan Dampak Elektabilitas Jokowi

Dimas Jarot Bayu
Oleh Dimas Jarot Bayu - Ameidyo Daud Nasution
13 April 2019, 11:48
surat suara tercoblos
ANTARA FOTO/AGUS SETIAWAN
Polisi Diraja Malaysia (PDRM) Kajang bersama Relawan Prabowo - Sandi (PADI) Malaysia berjaga di lokasi penemuan surat suara Pemilu 2019 yang diduga sudah dicoblos di sebuah rumah toko Jalan Seksyen 2/11 Kajang Selangor, Kamis (11/4/2019).

Kasus surat suara tercoblos di Malaysia dinilai tak akan memengaruhi elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal tersebut lantaran masih banyak spekulasi yang berkembang mengenai kasus tersebut.

Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte mengatakan, hingga saat ini belum ada kejelasan siapa pelaku pencoblos surat suara di Malaysia.

Ada dua asumsi yang beredar di masyarakat, pertama, anggapan kecurangan dilakukan kubu Jokowi-Ma'ruf. Kedua, anggapan ada pihak tertentu yang sengaja melakukan pencoblosan surat suara itu untuk mendiskreditkan Jokowi-Ma'ruf.

"Menurut saya enggak (terpengaruh). Karena kalau begini, ada spekulasi macam-macam dari kedua belah pihak," kata Philips di Hariss Suites Hotel FX, Jakarta, Jumat (12/4).

(Baca: Dukungan Ustad Abdul Somad Dinilai Tak Pengaruhi Elektabilitas Prabowo)

Menurut Philips, masyarakat masih menunggu hasil klarifikasi dari KPU dan Bawaslu terkait siapa pelaku pencoblos surat suara di Malaysia. Sebelum adanya klarifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Philips menilai sulit untuk menentukan apakah kasus tersebut merugikan Jokowi-Ma'ruf.

Adapun, waktu bagi KPU dan Bawaslu mengklarifikasi kasus surat suara tercoblos tersebut tidak cukup banyak. Ini mengingat Pemilu 2019 hanya tinggal menghitung hari. Pemilu 2019 akan dilaksanakan pada 17 April 2019.

Dengan demikian, hanya tersisa lima hari dari sekarang sebelum pemungutan suara dilakukan. “Ada berbagai macam kemungkinan, tapi yang paling penting apa yang dilakukan KPU terhadap hal itu," kata Philips.

(Baca: KPU Pastikan Pemungutan Suara di Malaysia Tetap Berjalan)

Hal senada diungkapkan Direktur Indopolling Network Wilhelmus Wempy mengatakan, dampak kasus surat suara tersebut akan tergantung hasil investigasi Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu.

Wempy mengatakan kerugian terjadi apabila ada keputusan penyelenggara pemilu bahwa pelanggaran betul-betul terjadi. Sebaliknya, apabila kejadian tidak mengaitkan kubu Jokowi atau bahkan melibatkan pihak lain untuk menjatuhkan petahana, maka Jokowi bisa mendapat dukungan yang lebih kuat.

Wempy beranggapan, seandainya benar terjadi kecurangan pun, dampak yang dirasakan Jokowi akan minim mengingat waktu menuju masa pencoblosan yang semakin sempit. Namun partai politik terkait yakni Nasdem bisa saja tergerus suaranya. Dalam dugaan kasus itu, suara bergambar calon legislator Nasdem bernama Davin Kirana tercoblos.

(Baca: Caleg Muda Berebut Suara, Davin Kirana hingga Jessica Tanoesoedibjo)

Persepsi terbangun lantaran Davin merupakan putra dari Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana. Wempy menjelaskan skala kejadian akan signifikan terasa di Malaysia sebagai lokasi kejadian pemungutan suara.

"Tapi yang jelas bisa mempengaruhi persepsi pemilih," kata dia.

Mayoritas Pemilih Sudah Mantap dengan Pilihan

Peneliti senior Populi Center Afrimadona menambahkan, masyarakat yang masih mungkin berubah pilihan (swing voters) atau yang belum menentukan pilihan (undecided voters) masih menganalisis kasus tersebut untuk menentukan sikap.

Afrimadona menilai kasus tersebut tak akan mempengaruhi pemilih yang sudah memantapkan dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf. Mereka tak akan terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang saat ini.

(Baca: CSIS dan Populi Center: Prabowo Sulit Kejar Elektabilitas Jokowi)

Dia memperkirakan saat ini pemilih yang pilihannya sudah mantap berkisar di angka 80-90%. "Karena strong voters itu cenderung sudah jelas pilihan mereka, sehingga kalau ada hal-hal yang akan mengganggu seperti itu tak akan mengubah pilihan mereka secara siginifikan," kata Afrimadona.

Sebelumnya diketahui sekitar 95 kantong surat suara Pemilu 2019 yang telah tercoblos ditemukan di sebuah bangunan kosong di Bandar Baru, Bangi, Selangor, Malaysia. Mayoritas surat suara itu telah tercoblos untuk pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan anggota DPR RI Daerah Pemilihan 2 dari Partai Nasdem, yakni Davin Kirana dan Achmad.

Saat ini, KPU bersama Bawaslu masih melakukan investigasi terkait kasus tersebut. Pemeriksaan yang dilakukan terkait keberadaan surat suara, kronologis perkara, hingga kondisi surat suara yang ada di KBRI Malaysia.

Kedua penyelenggara pemilu itu juga akan mempelajari masukan dari saksi-saksi terkait kasus tersebut. Dia meminta berbagai pihak bersabar hingga investigasi selesai dilakukan. "Sepenuhnya kami menunggu hasil kerja dari teman-teman yang ke Selangor, Malaysia," kata Komisioner KPU Viryan Aziz.

Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...