Wiranto Klaim Partisipasi Pemilu dalam Pilpres 2019 Capai 80,9 Persen

Dimas Jarot Bayu
18 April 2019, 13:53
Menko Polhukam Wiranto (kiri) bersama Menkominfo Rudiantara memberi keterangan pers di Kementerian Koordinator Polhukam, Jakarta, Rabu (12/7).
ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Menko Polhukam Wiranto (kiri) bersama Menkominfo Rudiantara memberi keterangan pers di Kementerian Koordinator Polhukam, Jakarta, Rabu (12/7).

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengungkapkan, partisipasi pemilih dalam Pemilu dan Pilpres 2019 mencapai 80,90%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan partisipasi pemilih pada Pilpres 2014 yang hanya sebesar 75,11%.

Angka ini juga di atas target partisipasi pemilih yang telah ditetapkan pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Berdasarkan RPJMN, target partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 sebesar 77,5%. "Partisipasi pemilih, kami dapat laporan dari berbagai pihak, mencapai 80.90%," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Kamis (18/4).

Advertisement

Dengan angka partisipasi pemilih yang tinggi ini, Wiranto menilai presiden yang akan terpilih dalam Pilpres 2019 nantinya memiliki legitimasi yang tinggi. Pasalnya, kepercayaan masyarakat terhadap presiden terpilih nantinya cukup tinggi. Atas dasar itu, Wiranto mengimbau tak ada pihak yang coba melakukan aksi provokasi untuk menentang hasil Pemilu 2019.

Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian pun menyatakan hal serupa. Dia berharap tidak ada pihak yang melakukan langkah inkonstitusional untuk menggugat hasil Pilpres 2019. Sebab, langkah tersebut sama saja dengan melawan kehendak rakyat. "Itu sama saja mengkhianati keinginan rakyat," kata Tito.

(Baca: Wiranto: Tindak Tegas Setiap Aksi yang Ganggu Keamanan dan Ketertiban)

Menurut Tito, berbagai persoalan dalam Pilpres 2019 harus diselesaikan sesuai mekanisme hukum yang berlaku. Karena itu, Tito mengimbau tidak ada pihak yang berupaya memobilisasi massa jika tak puas dengan hasil Pilpres 2019.

Jika hal itu masih dilakukan, Tito memastikan Polri dan TNI akan menindak tegas mereka. Menurut Tito, pihaknya memiliki kemampuan mendeteksi jika ada gerakan-gerakan yang bertujuan mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban. "Kami akan melakukan langkah-langkah sesuai aturan yang berlaku," kata Tito.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement