Melantai di Bursa, Bali United Berpotensi Meraih Dana hingga Rp 350 M
Pemilik dan pengelola klub sepak bola Bali United, PT Bali Bintang Sejahtera, berpotensi meraup dana Rp 310 miliar hingga Rp 350 miliar. Dana ini dari rencana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) klub sepak bola miliknya.
Mereka akan melepas sebanyak-banyaknya 2 miliar lembar saham atau 33,33% dari modal ditempatkan dan disetor tunai. Harga yang ditawarkan Bali United kepada investor dalam aksi korporasi ini yaitu Rp 155 hingga 175 per saham.
Rencana ini menandai pertama kalinya sebuah klub sepak bola di Asia Tenggara go public. Bali Bintang Sejahtera telah menunjuk PT Buana Capital Sekuritas (terafiliasi) dan PT Kresna Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini.
Dalam siaran resmi terkait rencana ini, Bali Bintang Sejahtera bakal menggunakan sekitar 19,1 % dari hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure/capex). Lalu sekitar 20,4 % untuk memperkuat struktur permodalan kepada entitas anak. Sedangkan sisanya 60,5 % dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja perseroan.
Sehubungan dengan rencana go public tersebut, CEO Bali United, Yabes Tanuri menyampaikan, selama ini pihaknya selalu ditanyakan agar lebih transparan, sehingga semuanya bisa menjadi lebih dekat. "Oleh karena itu, kami merencanakan Bali United untuk go public," kata Yabes dalam siaran resmi, Jumat (26/4).
(Baca: Pertama Kali, Bali United dan Persija akan IPO di Bursa Tahun Ini)
Yabes percaya, dengan melakukan go public, maka masyarakat bisa menjadi pemegang saham Bali United. "Kita bisa menjadi sebuah keluarga yang saling memiliki. Kita bangga mengawal, bangga bisa bersama, dan juga bangga bisa memiliki," katanya menambahkan.
Sebagai informasi, klub sepak bola yang bermarkas di Gianyar, Bali, saat ini memegang hak untuk mengelola Stadion Kapten I Wayan Dipta sampai 2023. Stadion tersebut memiliki kapasitas penonton sekitar 25.000 orang.
Bali Bintang Sejahtera pun memiliki beberapa entitas anak, yaitu PT Bali Boga Sejahtera yang beroperasi di bidang pengelola café/restoran; PT Kreasi Karya Bangsa yang beroperasi di bidang agensi olahraga; PT Radio Swara Bukit Bali Indah yang beroperasi di bidang radio siaran swasta; dan PT IOG Indonesia Sejahtera yang beroperasi di bidang e-sports.
Dengan beberapa entitas anak tersebut, mereka memiliki sumber pendapatan yang beragam, baik dari tiket, hak siar TV, sponsor, penjualan merchandise melalui merchandise store, penjualan makanan dan minuman melalui café, playland, akademi, media, marketing agency dan e-sports.
(Baca: Curhat Pemain Timnas U-22 kepada Jokowi, Ingin Kuliah hingga Jadi ASN)