Enam Langkah Baru BI Diharapkan Jadi Solusi saat Suku Bunga Tinggi

Rizky Alika
29 April 2019, 11:43
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Bank Indonesia (BI) mengeluarkan enam kebijakan akomodatif di tengah bunga acuan yang tetap pada level 6%. Direktur Riset Center of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menilai, kebijakan akomodatif tersebut menjadi alternatif di tengah bunga acuan yang tinggi.

"Masalahnya BI menghadapi dilema untuk menurunkan bunga acuan. Untuk itu, BI berupaya melonggarkan likuiditas lewat bauran kebijakan lainnya yang bukan bunga acuan," kata dia kepada katadata.co.id, Senin (29/4).

Advertisement

Secara umum, menurut Piter, BI sebagai bank sentral memiliki kendali untuk mendorong konsumsi domestik, yaitu dengan meningkatkan permintaan melalui pelonggaran likuiditas. Piter menyoroti setiap kebijakan yang digelontorkan oleh BI.

Pertama, peningkatan ketersediaan likuiditas dengan menawarkan repo Surat Berharga Negara (SBN) kepada bank dinilai tidak memberikan dampak yang merata. Sebab, hanya bank tertentu yang memilikki SBN. "Artinya bank yang tidak punya SBN, tidak bisa memanfaatkan pelonggaran likuiditas BI," ujarnya.

(Baca: Lembaga Rating Jepang Naikkan Prospek Peringkat Utang Indonesia)

Kedua, efisiensi pembayaran ritel melalui perluasan layanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) diperkirakan dapat meningkatkan kecepatan perputaran uang. Selain itu,  jumlah uang beredar dan permintaan domestik dapat terus bertambah.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement