Kredit Kuartal I Tumbuh 12,4%, Laba Bersih Bank Mandiri Melesat 23,4%

Image title
29 April 2019, 20:29
laba bersih bank mandiri, data pertumbuhan kredit bank mandiri, penyaluran kredit
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan (kedua kiri) didampingi (kiri-kanan) Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi, dan Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans memberikan paparan kinerja triwulan I-2019 di Plaza Mandiri Jakarta, Senin (29/4/2019).

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berhasil mengantongi laba bersih pada triwulan I-2019 sebesar Rp 7,2 triliun. Capaian tersebut meningkat 23,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,9 triliun. Lonjakan laba bersih Bank Mandiri salah satunya didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit yang tumbuh hingga dua digit.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini Bank Mandiri menyalurkan kredit sebesar Rp 790,5 triliun atau tumbuh 12,4% dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dari kredit industri perbankan dalam negeri pada triwulan I-2019 yang tumbuh 11,55% berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, kualitas kredit yang disalurkan pada periode ini juga membaik. Hal itu terlihat dari rasio kredit seret atau Non-Performing Loan (NPL) di level 2,68%, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu di level 3,32%. Menurut Siddik, secara keseluruhan tren penurunan ini mendorong Bank Mandiri semakin dekat dengan target NPL tahun ini di kisaran level 2,5% hingga 2,7%.

"Membaiknya rasio NPL Bank Mandiri disebabkan adanya perbaikan kualitas kredit di hampir seluruh segmen bisnis dan penguatan manajemen risiko, serta keberhasilan dalam melakukan shifting portofolio kredit," kata Siddik di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4).

(Baca: Finalisasi Due Diligence Akusisi Bank Permata, Saham Bank Mandiri Naik)

Turunnya rasio NPL membuat Bank Mandiri mampu memangkas alokasi biaya pencadangan atau cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) menjadi Rp 2,8 triliun, turun 28,1% dari Rp 3,8 triliun pada triwulan pertama tahun lalu.

Didominasi Kredit Produktif

Dari total penyaluran kredit tersebut, penyaluran kredit produktif tercatat sebesar Rp 522,6 triliun atau 76,3% dari portofolio kredit yang disalurkan Bank Mandiri. Rinciannya, kredit modal kerja sebesar Rp 295,8 triliun, naik 7,0% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, serta kredit investasi sebesar Rp 226,7 triliun naik 13,6%.

Laju ekspansi kredit mereka juga ditopang oleh dua segmen utama, yakni korporasi dan ritel, terutama pada kredit mikro dan konsumer. Pada akhir Maret 2019, pembiayaan segmen korporasi mencapai Rp 301,9 triliun, tumbuh 17,9%. Lalu, segmen mikro senilai Rp 106,5 triliun, tumbuh 24,4%. Terakhir, segmen kredit konsumer sebesar Rp87,2 triliun, tumbuh 9,2%.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...