Proyek Kedung Keris Baru 20%, ExxonMobil: Target Produksi Akhir 2019
ExxonMobil Cepu Ltd menyampaikan perkembangan terkini terkait kemajuan proyek Lapangan Kedung Keris, Jawa Timur. Salah satunya yakni proyek pemasangan pipa di lapangan minyak tersebut.
"Kemajuan pekerjaan proyek lapangan minyak Kedung Keris saat ini mencapai 20%," ujar Vice President Public and Government Affair ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu.
Sayangnya Erwin belum mau menjelaskan secara detail terkait perkembangan Lapangan Kedung Keris. Namun, ExxonMobil memastikan Lapangan Kedung Keris beroperasi pada akhir 2019.
(Baca: ExxonMobil dan BP Berau Penyumbang Lifting Migas Terbesar Kuartal I)
Produksi dari Kedung Keris diperkirakan akan menambah produksi Blok Cepu sebesar 10 ribu barel per hari (bopd). Untuk memproduksi lapangan itu, Exxon telah menandatangani kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi dengan PT Meindo Elang Indah pada April 2018.
ExxonMobil juga membangun pipa untuk menyalurkan hasil produksi minyak dari Kedung Keris ke fasilitas produksi utama (Central Processing Facility/CPF) Blok Cepu. Sebelumnya perusahaan migas asal Amerika Serikat itu telah melakukan pengeboran sumur Kedung Keris-1 hingga kedalaman 2.143 meter. Sumur ini bersinggungan dengan lapisan minyak setebal 561 kaki atau 171 meter di zona karbonat sasaran.
Dari hasil pemboran tersebut, ExxonMobil menemukan cadangan minyak di Kedung Keris pada 2011 sebesar 20 juta barel. Lapangan tersebut merupakan bagian dari wilayah kerja Blok Cepu, yang berlokasi di Desa Sukoharjo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
(Baca: ExxonMobil Bersiap Pasang Pipa di Lapangan Minyak Kedung Keris)
Blok Cepu ini sekarang menjadi penopang utama produksi minyak bumi nasional. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, produksinya mencapai 219 ribu barel per hari (bopd). Padahal pemerintah hanya menargetkan produksi minyak dari Banyu Urip sebesar 216 ribu bopd pada tahun ini.
Untuk mencapai target produksi, ExxonMobil mengandalkan produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip. Namun ExxonMobil memprediksi produksi Banyu Urip akan turun pada 2021. Karena itu, ExxonMobil berharap Lapangan Kedung Keris bisa segera berproduksi untuk menopang produksi minyak Blok Cepu.
ExxonMobil selaku operator memegang hak kelola Lapangan Kedung Keris sebesar 45%. Kemudian ada PT Pertamina EP Cepu sebesar 45% dan sisanya dipegang Badan Usaha Milik Negara (BUMD).