Soal Temuan Ribuan C1, BPN: Ada yang Ingin Rusak Citra Prabowo-Sandi

Dimas Jarot Bayu
7 Mei 2019, 19:33
ribuan form c1
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno menyapa pendukungnya saat kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merasa disudutkan dari temuan ribuan dokumen 'palsu' formulir hasil penghitungan suara Pemilu 2019 atau formulir C1. Juru Bicara BPN Ahmad Riza Patria menyatakan pihaknya tak pernah memiliki formulir C1 tersebut.

Riza menilai banyak kejanggalan dari temuan ribuan dokumen yang diduga formulir C1 palsu tersebut. Salah satunya lantaran alamat pengiriman dokumen sama-sama di Jakarta. Padahal, ribuan dokumen tersebut diduga berasal dari Boyolali, Jawa Tengah.

Pada kardus berisikan ribuan dokumen tersebut tertempel alamat pengirim, yakni Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandiaga, Menteng, Jakarta. Nama pengirim yang tercantum di kardus tersebut, yakni CEO Seknas Prabowo-Sandiaga, M Taufik.

(Baca: Kaji Temuan C1 di Menteng, Bawaslu Jakarta Pusat Konsultasi ke KPU)

Ribuan dokumen tersebut rencananya  diketahui akan dikirimkan ke Jalan Kertanegara Nomor 36, Jakarta. Ribuan dokumen itu ditujukan kepada Direktur Satgas BPN Prabowo-Sandiaga, Toto Utomo Budi Santoso. "Pengirimnya di Jakarta tapi penerimanya beralamat Jakarta juga. Padahal isi C1-nya dari Boyolali," kata Riza ketika dihubungi Katadata, Selasa (7/5).

Keanehan lainnya karena ribuan dokumen yang diduga formulir C1 itu diantarkan melalui taksi online. Pengirim dokumen-dokumen tersebut juga tidak ikut mengantarkan.

Padahal, Riza menilai dokumen formulir C1 merupakan sesuatu yang penting. Tak mungkin jika dokumen tersebut dikirim lewat taksi online tanpa ada orang yang ikut mengantar.

"Pertanyaannya mengapa tertangkap di taksi online, enggak sama orang-orangnya sekalian? harusnya kan ada pengirimnya, ada orangnya," kata Riza.

(Baca: Sandiaga: Temuan C1 yang Untungkan Salah Satu Pihak Harus Diselidiki)

Riza lantas menuding ada pihak yang ingin merusak citra Prabowo-Sandiaga dengan pengiriman ribuan dokumen formulir C1 tersebut. Menurut Riza, pihak tersebut ingin agar Prabowo-Sandiaga dilihat melakukan kecurangan oleh masyarakat.

Padahal, Riza menilai kecurangan dengan mengubah formulir C1 sudah sulit dilakukan saat ini. Sebab, formulir C1 sudah diunggah ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, sehingga semua orang bisa melihat.

Formulir C1 juga dipegang oleh tiap pasangan calon, partai politik, panitia pengawas, dan KPU. Selain itu, banyak masyarakat ketika penghitungan suara memfoto formulir C1. "Jadi enggak mungkin kami melakukan kecurangan itu," kata Riza.

Ribuan Form C1 Untungkan Kubu Prabowo-Sandi

Bawaslu DKI Jakarta  menemukan ribuan dokumen yang diduga sebagai formulir C1 di kawasan Menteng, Jakarta, pada Sabtu (4/5) oleh aparat Kepolisian Resor Jakarta Pusat ketika sedang melakukan operasi lalu lintas.  Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Puadi mengatakan, ada dua kardus yang berisikan ribuan kertas diduga formulir C1. "Di luar kardusnya ada tulisan C1 Kabupaten Boyolali," kata Puadi.

Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia Bawaslu Jakarta Pusat, Roy Sofia Patra Sinaga mengatakan, seluruh formulir C1 tersebut menunjukkan hasil yang menguntungkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandiaga). Sebab, hasil penghitungan suara dalam formulir C1 tersebut berbeda dengan yang ada di Situng KPU. "Menguntungkan 02. Malah terbalik (dengan hasil Situng KPU)," ujar Roy.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...