Bandara Kertajati Layani Penerbangan Umrah mulai September 2019
PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), memproyeksikan Bandara Kertajati , Majalengka, Jawa Barat mulai melayani penerbangan umrah pada September 2019. Saat ini perusahaan masih dalam proses sertikasi landasan.
Direktur BIJB Muhamad Singgih mengatakan proses sertifikasi runway dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter ditargetkan rampung pada 20 Juni 2019. Sehingga , bandara ini bisa digunakan untuk penerbangan langsung dari Kertajati ke Madinah. "Semoga, September nanti bisa direct penerbangan umrah dari sini," kata Singgih pada acara Pembinaan dan Pengawasan Travel Umrah di Bandung, Kamis.
(Baca: Sepi Penumpang, Bandara Kertajati Didorong untuk Umroh dan Kargo)
Perusahaan masih melakukan sertifikasi tersebut di Kementerian Perhubungan. Di saat yang sama, Singgih mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan lounge umrah di lantai tiga Bandara Kertajati dan cadangan berada di lantai dua. "Lounge umrah ini bisa menampung 300 paket dan di sana dilengkapi oleh sembilan musala," ujarnya.
(Baca: Kertajati Dibidik Investor Singapura Jadi Bandara Kargo E-Commerce)
Ketua Forum Komunikasi dan Silaturahmi Pengelola Travel Haji dan Umrah (FKS Patuh) Wawan Ridwan M mengatakan, turut mendukung rencana penerbangan umrah dari Bandara Kertajati. Ia melihat potensi umrah di Provinsi Jawa Barat sangat besar, sekitar 200 ribu jamaah per tahun dan jumlah ini diprediksi meningkat.
Selain melayani penerbangan umrah, bandara Kertajati juga diusulkan untuk menjadi bandara kargo. Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (Emil) menjelaskan, Bandara Kertajati potensial dikembangkan sebagai bandara kargo e-commerce karena kapasitas Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, sudah tidak memadai.
Menurut dia, sudah ada investor asal Singapura tertarik untuk berinvestasi. "Mereka mau untuk menjadikan Bandara Kertajati sebagai bandara kargo e-commerce," kata Emil pada Maret lalu.
Kawasan yang disiapkan untuk fasilitas kargo e-commerce di bandara tersebut luasnya mencapai 20 hektare. Untuk mengelolanya, PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) telah bersepakat dengan BIJB. PT Pos Indonesia akan dilibatkan untuk distribusi kargonya.