Dianggap Monopoli, Facebook Diminta Lepas Instagram dan WhatsApp

Cindy Mutia Annur
10 Mei 2019, 16:30
Mark Zuckerberg
Erin Scott / ZUMA Wire / dpa
Polisi Capitol AS mengawal CEO Facebook Mark Zuckerberg (tengah) menyusuri lorong sebelum tampil di dua sidang kongres akhir pekan ini di Capitol Hill di Washington, D.C., Amerika Serikat, 09 April 2018.

Salah satu pendiri Facebook Chris Hughes meminta Mark Zuckerberg untuk melepaskan Instagram dan WhatsApp. Namun, usul memisahkan ketiga platform tersebut ditolak oleh Facebook.

Menurut Hughes, Facebook memonopoli industri penyedia platform media sosial dan aplikasi percakapan karena menggaet Instagram dan WhatsApp. “Kami adalah bangsa yang punya tradisi mengekang monopoli, tidak peduli betapapun baiknya niat dari pemimpin perusahaan bersangkutan,” kata Hughes dikutip dari Reuters, Jumat (10/5).

Hal itu ia sampaikan lewat opini yang dimuat oleh New York Times. Sepengetahuan Hughes, CEO Facebook Mark Zuckerberg belum pernah memiliki kekuasaan yang dominan dalam memimpin perusahaan seperti sekarang ini.

TechCrunch sempat melaporkan, Facebook memiliki 2,38 miliar pengguna bulanan per awal 2019. Lalu pengguna Instagram dan WhatsApp mencapai sekitar 1 miliar dan 1,5 miliar per Juni 2018. “Tidak ada perusahaan media sosial besar didirikan sejak 2011,” kata Hughes.

(Baca: Mark Zuckerberg akan Integrasikan Whatsapp, Instagram, dan Facebook)

Hughes mengaku marah dan kecewa melihat kondisi Facebook saat ini. Sebab, Facebook terlibat dalam skandal keamanan dan privasi data pengguna oleh Cambridge Analytica pada 2017 lalu. Saat itu, 87 juta akun pengguna Facebook dikabarkan bocor.

Selain itu, layanan Instagram, WhatsApp, dan Facebook mengalami beberapa kali gangguan sejak akhir tahun lalu. Menurut Hughes, gangguan seperti ini membuat reputasi Zuckerberg dan Facebook menurun.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...