Kominfo Klaim Tarif Palapa Ring Lebih Murah dari Harga Pasar

Desy Setyowati
13 Mei 2019, 20:00
Tarif Palapa Ring Lebih Murah
Katadata/Desy Setyowati
Menteri Kominfo Rudiantara saat rapat kerja dengan Komisi I di Gedung MPR/DPR, Senin (13/5).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) optimistis proyek Palapa Ring selesai dibangun pada akhir Juli 2019. Kominfo pun mengklaim, tarif palapa ring lebih murah ketimbang harga pasar.

Menteri Kominfo Rudiantara menyampaikan, tujuan akhir dari Palapa Ring ini adalah tarif satu harga di seluruh Indonesia. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, pemerintah perlu membangun infrastruktur supaya operator mau menyediakan akses komunikasi di pelosok Indonesia.

Advertisement

Sebab, semakin sedikit permintaan maka semakin mahal tarif layanan komunikasinya. “Di awal saya menjadi Menteri, tarif operator di Papua dua kali lipat dibanding Jakarta. Kebijakannya tarif tidak boleh berbeda di seluruh Indonesia. Begitu infrastruktur tersedia, tarif mulai turun," katanya saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I di MPR/DPR, Jakarta, Senin (13/5).

(Baca: Rudiantara: Palapa Ring Terintegrasi Sebelum 17 Agustus 2019)

Untuk itu, tarif Palapa Ring didorong lebih murah ketimbang harga pasar. Palapa Ring paket barat misalnya, terbagi atas tiga proyek. Proyek satu terdiri dari Dumai, Siak, Bengkalis, Tebing Tinggi, Karimun, dan Tanjung Pingir. Proyek dua terbagi atas Tanjung Bemban, Terampa, Natuna, dan Singkawang. Terakhir adalah Tanjung Bemban, Daik Lingga, dan Kuala Tungkal.

Tarif 1 giga byte per detik (gbps) bandwith Palapa Ring Barat proyek satu Rp 9 juta per bulan. Sedangkan di pasaran, tarifnya mencapai Rp 50 juta. "Tarif ini murah," ujar Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI)  Kementerian Kominfo Anang Latif.

Tarif proyek dua Palapa Ring Barat sebesar Rp 55,7 juta, lebih rendah dibanding pasar Rp 139 juta. Begitu pun dengan tarif proyek tiga Palapa Ring Barat senilai Rp 23 juta, di bawah harga pasaran Rp 58 juta. Dengan tarif yang murah ini, Anang berharap operator berminat menggunakan Palapa Ring.

Kondisi serupa terjadi di Palapa Ring paket tengah, yang memiliki enam proyek. Proyek empat, kapasitas pita lebarnya mencakup Sendawar dan Long Bangun. Proyek lima mencakup Kendari, Wanggudu, Bungku, Petasia, Tentena. Lalu, proyek enam terbagi atas Kendari, Wawoni, Raha, Sawerigadi, Lakudo, Barungga, Baubau.

Proyek tujuh terdiri dari Luwuk, Salakan, Banggai, Taliabu, dan Sanana. Proyek delapan A mencakup Manado, Ondong Siau, Tahuna, Melonguane, Morotai, Tobelo. Terakhir, proyek delapan B terbagi atas Ternate, Tedore, dan Sofifi.

(Baca: Tol Langit, Kombinasi Palapa Ring dan Satelit Internet)

Tarif 1 gbps bandwith Palapa Ring Tengah proyek empat hanya Rp 9 juta, di pasar mencapai Rp 22 juta. Tarif di proyek lima juga hanya Rp 19 juta, sedangkan di pasar Rp 40 juta. Tarif di proyek enam sebesar Rp 26 juta, lebih rendah ketimbang pasar Rp 92 juta.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement