Gara-gara Perang Dagang, dalam Dua Hari IHSG Anjlok 2,22%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terkoreksi lebih dari 1% pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (14/5). IHSG turun 64,19 poin atau 1,05% ke posisi 6.071,20. Ini berarti selama dua hari perdagangan IHSG telah terkoreksi 137,92 poin atau 2,22%.
Namun IHSG tidak sendirian terkoreksi. Bursa saham utama di Asia juga ramai-ramai berakhir di zona merah. Indeks Hang Seng terkoreksi 1,50%, Shanghai turun 0,69%, Nikkei turun 0,59%, PSEi turun 1,23%, Strait Times turun 0,33%, dan KLCI turun 0,12%. Hanya Kospi yang naik sebesar 0,14%.
Kembali berlangsungnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok menjadi sentimen yang memberatkan pasar modal global. Investor global pun semakin pesimistis kesepakatan dagang akan dapat tercapai dalam waktu dekat walau kedua pihak yang berseteru masih bersedia untuk berunding.
Setelah pada pekan lalu pembicaraan keduanya mengalami kebuntuan peluang untuk negosiasi masih terbuka. Kemungkinan pemimpin kedua negara, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, akan bertemu pada KTT G-20 di Jepang bulan depan, kendati tarif baru sebesar 25% yang diberlakukan terhadap US$ 200 miliar produk Tiongkok akan tetap berlaku.
(Baca: Diwarnai Sentimen Perang Dagang, IHSG Lanjutkan Tren Koreksi)
"Kami akan mengadakan pertemuan di KTT G-20 Jepang, dan saya pikir pertemuan itu akan menghasilkan sesuatu. Mungkin sesuatu akan terjadi," kata Trump di Gedung Putih, seperti dilansir dari Reuters.
Pemerintah Tiongkok pun telah menyiapkan tarif baru, sebagai balasan atas tarif AS, yang akan dikenakan terhadap impor US$ 60 miliar produk AS, termasuk di dalamnya produk pertanian dan LNG, yang akan mulai berlaku efektif 1 Juni 2019 mendatang.
Mengawali perdagangan dari zona merah, IHSG tak bertenaga untuk naik ke zona hijau hingga penutupan perdagangan. Sepanjang hari ini IHSG bergerak di kisaran 6.033,62 hingga 6.101,09. Sebanyak 249 saham memerah, 141 saham menghijau, dan 133 saham lainnya tak bergerak.
Saham-saham perbankan dan konsumer mendominasi jajaran lima saham yang paling signifikan menekan laju IHSG. Kelima saham tersebut yaitu PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang terkoreksi 2,05%, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) anjlok 10,65%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 1,22%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) 1,72%, serta PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) turun 1,15%.
(Baca: Tensi Perang Dagang Naik, Rupiah Terus Melemah ke 14.500 per Dolar AS)
Perdagangan saham hari ini juga diwarnai aksi jual oleh investor asing yang nilainya mencapai Rp 1,22 triliun di pasar reguler. Ada enam saham yang paling banyak dilepas investor asing hari ini dengan net sell lebih dari Rp 100 miliar.
Keenam saham tersebut yaitu saham BBCA Rp 268,4 miliar, PT Astra International Tbk. (ASII) Rp 145,1 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) Rp 121,5 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) Rp 112,3 miliar, saham BBRI Rp 108,4 miliar, serta PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) Rp 100 miliar.