Pertamina Mencari Mitra di Blok Rokan
Katadata
PT Pertamina (Persero) telah menandatangani kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) gross split Blok Rokan pada pekan lalu. Pertamina pun langsung membuka peluang bagi perusahaan migas untuk bersama-sama mengelola Blok Rokan mulai Agustus 2021.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, saat ini Pertamina sedang memproses pencarian mitra untuk Blok Rokan. Termasuk kesempatan bermitra dengan operator Blok Rokan saat ini, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
"Pemerintah kan memang meminta kami cari partner, jadi sedang kami proses," kata Nicke di Ruang Komisi VII, Gedung DPR RI, Selasa, (14/5).
Selain itu, Nicke juga menuturkan proses transisi di Blok Rokan. Ada tiga opsi yang akan dilakukan Pertamina, Chevron, bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk transisi di Blok Rokan.
Opsi pertama yakni joint operation dengan Chevorn. Namun NIcke menyebut joint operation sulit untuk dilakukan.
Opsi kedua adalah memaksimalkan area di sekitar Blok Rokan yang belum dikelola untuk dikembangkan lebih lanjut. Opsi terakhir adalah perencanaan bersama rencana kerja di Blok Rokan.
"Dengan ikut perencanaan, kami harapkan investasi dilakukan, sehingga jangan sampai terjadi lagi kasus Blok Mahakam. Intinya Pertamina siap masuk lebih awal dengan skema yang win-win dan siap investasi juga, agar produksi tidak turun drastis," kata Nicke.
Dikonfimasi secara terpisah, Manager Corporate Communications Chevron Pacific Indonesia, Sonitha Poernomo enggan menjawab ketika ditanya mengenai rencana Chevron untuk menjadi mitra Pertamina di Blok Rokan. Sonitha hanya mengatakan Chevron akan terus bekerjasama dengan SKK Migas dan Pertamina untuk memastikan transisi Blok Rokan berjalan lancar kepada operator selanjutnya.
"Tim pengarah (steering committee) terdiri dari SKK Migas, PT CPI dan Pertamina, telah dibentuk untuk memastikan kolaborasi yang efektif demi keberhasilan transfer PSC Rokan. Namun sesuai kebijakan kami tidak bisa mendiskusikan detil hasil pertemuan," kata Sonitha kepada Katadata.co.id Selasa, (14/5).
Direktur ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menyampaikan Blok Rokan telah diserahkan lebih awal kepada Pertamina. Sehingga Pertamina memiliki waktu yang cukup untuk melakukan persiapan transisi Blok rokan.
Sejauh ini Komaidi menilai Pertamina cukup serius untuk melakukan upaya transisi di Blok Rokan. "Terutama di dalam mencari mitra untuk mengerjakan Rokan," kata Komaidi kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu.
Terkait keikutsertaan kembali Chevron dalam mengelola Blok Rokan, Komaidi mengatakan masih ada peluang business to business antara Pertamina dan Chevron. "Jika Pertamina memberikan operator Blok Rokan kepada Chevron, kemungkinan masih ada peluang Chevron bergabung. Tentu dengan share yang menurut mereka masuk dalam hitungan keekonomian," kata Komaidi.
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Febrina Ratna Iskana