Supreme Energy Targetkan PLTP Muara Laboh Beroperasi September 2019

Image title
15 Mei 2019, 06:25
Supreme Energy, PLTP Meulaboh akan beroperasi September 2019
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi pembangkit listri. Supreme Energy menargetkan PLTP Muara Laboh, Sumatera Barat, akan beroperasi pada September 2019.

PT Supreme Energy menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh yang terletak di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, beroperasi secara komersial (commercial on date/COD) pada September 2019

Vice President Relations and Safety Health Environment Supreme Energy Prijandaru Effendi mengatakan, listrik dari pembangkit yang memiliki kapasitas 80 megawatt (MW) itu telah mencapai kesepakatan tarif dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)(Persero).

"Mudah-mudahan kalau tidak ada halangan kami menargetkan September harus selesai, harus sudah mengalir ke PLN," ujarnya, saat ditemui di Jakarta, Selasa (14/5).

Nilai investasi yang dibutuhkan untuk proyek pembangkit itu mencapai US$ 580 juta. Dana tersebut berasal dari kas internal dan dari konsorsium Lembaga Keuangan Pembangunan yang terdiri dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Asian Development Bank (ADB), dan bank komersial yang terdiri dari Mizuhho Bank, Ltd, Bank of Tokyo-Mistubishi UFJ, dan Sumitomo Mitsui Banking Coroporation, dengan jaminan dari Nippon Export and Investment Insurance (NEXI).

(Baca: Lembaga Internasional dan Bank Asing Danai Proyek Panas Bumi di Sumsel)

Selain PLTP Muara Laboh, Supreme juga memliki proyek PLTP Rantau Dedap, yang berlokasi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, dengan kapasitas 90 MW. Targetnya pembangkit ini beroperasi pada 2020. Investasinya diperkirakan mencapai US$ 700 juta.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...