Kedutaan AS, Rusia hingga Malaysia Beri Peringatan Terkait 22 Mei
Setelah Kedutaan Amerika Serikat (AS), Kedutaan Besar Rusia dan Inggris di Jakarta memberi peringatan terhadap warga negaranya untuk menghindari kerumunan massa saat pengumuman hasil pemilu pada 22 Mei mendatang.
"Sehubungan dengan pengumuman hasil Pemilu pada 22 Mei, massa akan melakukan aksi unjuk rasa di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk menghindari risiko keamanan, warga negara Rusia diminta untuk menjauhi tempat-tempat yang akan dijadikan lokasi aksi," tulis Kedutaan Besar Rusia melalui akun resmi Facebook di Jakarta, Senin (20/5).
Kedutaan Besar Rusia juga mengingatkan warganya untuk mengikuti instruksi dari perwakilan kedutaan dan menghindari konflik ketika berkomunikasi dengan penduduk setempat.
Dalam situasi darurat, warga negara Rusia diminta menghubungi kedutaan di telepon: + 62 21 522 29 12/14 atau email consindonesia@mid.ru.
(Baca juga: BPN Nilai Wajar Peringatan Keamanan dari Kedubes AS)
Selain Rusia, Kedutaan Besar Inggris di Jakarta juga mengeluarkan peringatan terkait kemungkinan risiko keamanan. "Pada 22 Mei 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil resmi Pemilu. warga negara Inggris harus menghindari semua aksi demonstrasi karena adanya risiko kekerasan," demikian keterangan tertulis pada laman resmi Kedutaan Besar Inggris.
Pemerintah Inggris juga meminta warganya yang memerlukan bantuan darurat agar segera hubungi kedutaan besar Inggris atau konsulat terdekat di Indonesia.
Di lingkup ASEAN, Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta memberi peringatan serupa. Peringatan itu disampaikan lewat 'Notis Konsular' yang disampaikan pada 18 Mei 2019.
"Warga Malaysia di Indonesia disarankan untuk menjauhi daerah yang terkena dampak (unjuk rasa). Harap ikuti perkembangan media lokal dan jangan percaya pada informasi yang diragukan kebenarannya," demikian bunyi Notis Konsular Kedutaan Besar Malaysia.
Negara tetangga lainnya yang merilis peringatan terkait keamanan adalah Singapura. Kedubes Singapura pun meminta warganya untuk menghindari daerah-daerah tempat berkumpulnya massa.
(Baca juga: Antisipasi Teror di Aksi 22 Mei, Polri Datangkan Personil dari Daerah)
"Warga Singapura di Indonesia disarankan untuk menghindari daerah-daerah dengan pertemuan massa ini, dan untuk memonitor media lokal secara dekat untuk mengetahui perkembangan dan perkembangan terbaru," demikian dikutip dari rilis Kedutaan Besar Singapura.
Warga Singapura juga didorong untuk melakukan e-Register dengan Kementerian Luar Negeri di https://eregister.mfa.gov.sg/. Sementara mereka yang membutuhkan bantuan konsuler dapat menghubungi Kedutaan Besar Singapura di Jakarta di +62 811 863 348 (24 -jam), Konsulat Jenderal di Batam +62 811 691 6916 (24 jam), Konsulat Jenderal di Medan +62 811 617 0339 (24 jam) atau Kantor Kementerian Luar Negeri (24 jam) di + 65 6379 8800/8855.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Amerika di Jakarta telah mengeluarkan peringatan atau security alert kepada warga negaranya atas ancaman keamanan menjelang pengumuman hasil Pemilu pada Rabu, 22 Mei. Kedubes AS melihat potensi gerakan terorisme saat pengumuman hasil Pemilu.
"Pejabat kepolisian Indonesia secara terbuka menyebutkan risiko terorisme yang meningkat terkait hasil Pemilu, dan media telah melaporkan penangkapan orang Indonesia baru-baru ini atas tuduhan terorisme," bunyi peringatan yang dimuat laman resmi Kedutaan Besar AS, Jumat (17/5) malam.
Selain ancaman terorisme, kedutaan juga mengingatkan WN Amerika untuk mewaspadai aksi demonstrasi pada hari tersebut. Demonstrasi tidak hanya terjadi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta, tapi juga berpotensi terjadi di kota besar lain seperti Medan dan Surabaya.