Kurs Rupiah Diprediksi Melemah hingga 14.700 per US$ Akhir Semester I

Agatha Olivia Victoria
20 Mei 2019, 13:17
nilai tukar rupiah, proyeksi nilai tukar rupiah, perang dagang
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi, petugas penukaran mata uang merapihkan uang yang hendak ditukar dengan mata uang asing di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot siang ini menyentuh level Rp 14.453 per dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini sedikit mengalami pelemahan dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp 14.450 per dolar AS.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira berpendapat pelemahan kurs rupiah berjalan seiring dengan berlanjutnya aksi penjualan saham di pasar modal. "Hampir semua bursa saham di kawasan Asia mengalami koreksi," ujarnya saat dihubungi Katadata.co.id pada Senin (20/5).

Bhima menilai bursa saham Asia yang terus mengalami penurunan belakangan ini disebabkan meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan Tiongkok. Apalagi, pada Rabu (15/5) waktu AS, Departemen Perdagangan AS memasukkan Huawei Technologies Co. Ltd. dan 70 afiliasinya ke dalam "daftar entitas". Perusahaan yang masuk ke daftar ini diarang memperoleh komponen dan teknologi dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah AS.

(Baca: Rupiah Semakin Melemah, BI Berpotensi Naikkan Suku Bunga)

"Geopolitik juga sedang memanas saat ini. Kemungkinan akan terbuka konflik antara Iran dan AS," kata Bhima. Tekanan tesebut bisa menurunkan potensi ekspor ke kawasan Timur Tengah. Sedangkan kawasan Timur Tengah menjadi alternatif pasar Indonesia pasca penurunan ekspor ke AS dan Tiongkok.

Indikasi lain terkait progress fundamental ekonomi, BI melebarkan proyeksi defisit neraca berjalan atau current accoutnt deficit (CAD) hingga batas atas 3%. Hal tersebut menjadi indikator ekonomi tahun ini bisa tumbuh dibawah 5%. Di lain sisi, investor saat ini semakin berpaling dengan membeli saham safe haven seperti dolar dan yen. Dollar index terpantau alami kenaikan 0,68% sepekan terakhir.

Bhima memprediksikan rupiah akan berada pada range 14.400-14.450 pada pekan ini. Namun rupiah diprediksikan melemah hingga Rp 14.700 per dolar AS diakhir semester I 2019.

(Baca: Sengitnya Perang Dagang AS vs Tiongkok)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...