Kemendag: Defisit Neraca Dagang karena Pelemahan Permintaan Global

Rizky Alika
23 Mei 2019, 17:15
defisit neraca dagang, neraca perdagangan, ekspor impor
ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Ilustrasi bongkar muat kontainer ekspor/impor di Terminal Teluk Lamong, Surabaya.

Defisit neraca dagang April 2019 mencapai US$ 2,5 miliar, terbesar sepanjang sejarah Indonesia merdeka. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kasan Muhri mengatakan defisit terjadi karena pelemahan ekspor yang didorong oleh turunnya permintaan global.

"Defisit neraca perdagangan bulan April 2019 disebabkan melemahnya ekspor akibat penurunan permintaan global,” kata dia berdasarkan siaran pers pada Kamis (23/5).

Advertisement

Menurut dia, defisit neraca perdagangan April juga disebabkan meningkatnya defisit neraca perdagangan migas dari US$ 400 juta pada Maret menjadi US$ 1,5 miliar pada April. Sementara, neraca perdagangan nonmigas juga menurun secara bulanan, dari surplus US$ 1,1 miliar menjadi sebesar US$ 1 miliar.

Mitra dagang seperti Amerika Serikat (AS), India, Filipina, Belanda, dan Malaysia menyumbang surplus perdagangan nonmigas terbesar selama April 2019. Secara total, defisit dengan keseluruhan mitra dagang mecapai US$ 2 miliar. Sementara itu, lanjut Kasan, Tiongkok, Thailand, Jepang, Australia, dan Korea Selatan menyumbang defisit perdagangan nonmigas terbesar yang secara total mencapai US$ 3 miliar.

(Baca: Atasi Defisit Migas, Pemerintah Atur Kebijakan Ekspor Minyak Mentah)

Secara kumulatif, neraca perdagangan periode Januari-April 2019 masih mengalami defisit US$ 2,6 miliar. Hal ini disebabkan besarnya defisit neraca perdagangan migas yang mencapai US$ 2,8 miliar. Sementara, neraca perdagangan nonmigas hanya menyumbang surplus US$ 200 juta.

Adapun, kinerja ekspor April tercatat US$ 12,6 miliar atau turun 13,1% dibandingkan ekspor April 2018. Pelemahan ekspor tersebut disebabkan penurunan ekspor migas sebesar 37,1% dan penurunan ekspor nonmigas sebesar 11%. “Secara kumulatif, ekspor Januari-April 2019 sebesar US$ 53,2 miliar, menurun sebesar 9,4% dibanding Januari - April 2018,” ujar Kasan.

Secara rinci, ekspor pada April 2019 mengalami pelemahan pada semua sektor. Ekspor sektor pertanian pada April 2018 naik 7,4% sementara pada April 2019 turun 15,9%. Kemudian, ekspor sektor industri pada April 2018 naik 8,1%, sedangkan pada April 2019 turun 11,8%.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement