Polisi Ungkap Ada Dua Orang Anggota Kelompok Ekstrem dalam Kerusuhan

Image title
23 Mei 2019, 19:28
Kepolisian, aksi kerusuhan, gedung Bawaslu
Sejumlah peserta aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat saat melakukan unjuk rasa di depan gedung Bawaslu, Jakarta, 22 Mei 2019. Aksi 22 Mei tersebut merupakan bentuk menyikapi hasil rekapitulasi Pemilu 2019 oleh KPU RI.

Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali mengungkap bukti bahwa ada pihak yang menunggangi aksi massa di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), yang berujung aksi kerusuhan.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri, Irjen Pol M.Iqbal menngungkapkan, sejak Selasa (21/5) hingga Rabu (22/5), Kepolisian telah mengamankan 257 orang yang terlibat dalam aksi kerusuhan.

Di antara 257 orang yang telah diamankan tersebut, ada dua orang yang diduga memiliki afiliasi dengan kelompok teroris ISIS. Iqbal menyebut, kedua orang yang ditangkap hari Selasa ini merupakan anggota organisasi Gerakan Reformis Islam (GARIS), yang salah satu pimpinannya adalah Abu Bakar Ba'asyir.

"Dari keterangan dua tersangka tersebut yang kita tangkap mereka memang berniat untuk berjihad pada aksi tanggal 21 dan 22," kata Iqbal saat konferensi pers di media center Kementrian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Kamis, (23/5)..

Iqbal juga mengungkapkan, Kepolisian sudah menemukan sejumlah bukti-bukti yang cukup kuat adanya unsur keterkaitan kelompok teror tersebut dalam aksi kerusuhan yang terjadi tanggal 21 dan 22 Mei.

(Baca: Aksi 22 Mei Diduga Ditunggangi, Kapolri Minta Masyarakat Tenang)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ramadhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...