Di Tengah Sentimen Negatif Ekonomi Global, IHSG Akhir Pekan Naik 0,41%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan ini, Jumat (24/5), dengan kinerja yang positif. IHSG melanjutkan tren kenaikannya dengan menguat 24,66 poin atau 0,41% ke posisi 6.057,35.
Dengan kenaikan tersebut, IHSG menutup pekan ini dengan penguatan sebesar 230,49 poin atau 3,96%, yakni dari posisi 5.826,87 pada penutupan perdagangan Jumat (17/5) pekan lalu.
Kondisi keamanan di Indonesia yang telah kondusif pasca kerusuhan 22 Mei membuat optimisme investor meningkat dan kembali berburu saham, walaupun sentimen perang dagang yang memanas antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, serta kondisi perekonomian AS yang melemah masih memberatkan laju bursa saham di Asia.
Mengawali perdagangan dengan penguatan 0,16%, IHSG sangat nyaman bergerak di zona hijau hingga perdagangan berakhir. IHSG bergerak di kisaran 6.037,08 hingga level tertingginya hari ini di posisi 6.080,19. Total perdagangan saham mencapai Rp 7,51 triliun dari 15,83 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 360.007 kali oleh investor.
(Baca: Sentimen Global Potensi Tekan IHSG Meski Kondisi Dalam Negeri Kondusif)
Sebanyak 212 saham berakhir di teritori positif, 183 saham berakhir di teritori negatif, dan 136 saham lainnya berakhir flat. Penguatan IHSG terutama ditopang oleh saham-saham di sektor infrastruktur yang menanjak 1,73% dan aneka industri naik 0,82%.
Namun beberapa saham yang paling signifikan mendorong penguatan IHSG di antaranya saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang naik 2,46%, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) 1,65%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) 0,99%, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) meroket 6,77%, serta PT Astra International Tbk. (ASII) naik 1,06%.
Dana asing juga masih tercatat mengalir keluar dari pasar saham. Sepanjang hari ini investor asing membukukan penjualan bersih saham sebesar Rp 369,92 miliar, yakni Rp 156,29 miliar di pasar reguler, dan Rp 213,56 miliar di pasar negosiasi/tunai.