Dilarang Terbang, CEO Boeing Harap 737 Max Dapat Mengudara Akhir 2019

Happy Fajrian
4 Juni 2019, 14:48
Sebuah segel terlihat di pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia yang terparkir di Garuda Maintenance Facility AeroAsia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dekat Jakarta, Indonesia, Rabu (13/3/2019).
ANTARA FOTO/REUTERS/WILLY KURNIAWAN
Sebuah segel terlihat di pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia yang terparkir di Garuda Maintenance Facility AeroAsia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dekat Jakarta, Indonesia, Rabu (13/3/2019).

CEO Boeing Dennis Muilenberg berharap pesawat berjenis 737 Max 8 yang terkena larangan terbang di seluruh dunia dapat kembali mengudara pada akhir tahun ini. Hal ini seiring telah diperbaikinya perangkat lunak pesawatpada sistem anti-stall yang menjadi penyebab kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Air beberapa waktu lalu.

Dilansir dari CNBC International, Muilenberg mengungkapkan bahwa saat ini Boeing tengah melakukan serangkaian tes simulasi penerbangan di bawah pengawasan Badan Administrasi Penerbangan Federal atau Federal Aviation Administration (FAA).

Advertisement

"Boeing harus memperbaiki 'kepercayaan yang rusak' dari konsumen industri penerbangan. Beberapa maskapai mengatakan mereka tidak akan menagih penumpang yang gelisah tentang keamanan pesawat untuk beralih ke penerbangan yang dioperasikan dengan pesawat lain," ujar Muilenberg.

(Baca: Efek Berantai Dua Tragedi Boeing 737-MAX 8)

Setelah tes simulasi penerbangan sukses, Boeing berencana melakukan tes terbang sesungguhnya. Muilenberg berharap Boeing mendapatkan lampu hijau dari FAA untuk kembali mengudara pada akhir tahun ini. Namun dia menolak untuk menetapkan tenggat waktu.

Pesawat Boeing 737 Max 8 mendapat larangan terbang di seluruh dunia setelah dua kecelakaan fatal yang menewaskan seluruh penumpang dan awaknya, dengan total korban tewas sebanyak 346 orang.

Pada 29 Oktober 2018, Pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 jatuh di perairan dekat Tanjung Karawang, 10 menit setelah take off. Korban jiwa yang meninggal sebanyak 189 orang.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement