Jelang Lebaran, Perusahaan Logistik Prediksi Pengiriman Melonjak 50%

Cindy Mutia Annur
4 Juni 2019, 17:19
Salah satu perusahaan logistik, J&T Express, menikmati lonjakan pengiriman barang hingga tiga kali libat menjelang Lebaran tahun ini.
J&T Express
Salah satu perusahaan logistik, J&T Express, menikmati lonjakan pengiriman barang hingga tiga kali libat menjelang Lebaran tahun ini.

Perusahaan logistik di Indonesia memprediksi permintaan jasa pengiriman barang melonjak hingga 50% dalam menyambut Lebaran kali ini. PT Pos Indonesia (Persero), PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), dan PT Global Jet Express (J&T) memprediksi, lonjakan pengiriman barang tersebut mayoritas berasal dari e-commerce.

VP Pengembangan Produk, Kurir, dan Logistik Pos Indonesia Djoko Suhartanto mengatakan, peningkatan permintaan logistik di perusahaannya mencapai 45 sampai 50% dengan 75 % pengiriman berasal dari segmen e-commerce untuk kiriman domestik pada periode mudik Lebaran tahun ini.

“Jenis kiriman yang paling mendominasi antara lain makanan, pakaian, oleh-oleh, dan kebutuhan lain yang terkait dengan perayaan Lebaran,” ujar Djoko kepada Katadata.co.id, Selasa (4/6).

Menurutnya, jenis layanan yang paling banyak digunakan di perusahaanya adalah layanan dengan pengiriman cepat seperti Pos Express dan Pos Kilat Khusus (PKH) dan Pos Express, khususnya di kota-kota besar.

(Baca: JNE Proyeksikan Kenaikan Pengiriman 30% selama Ramadan 2019)

Ia menjelaskan, Pos Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memanfaatkan momentum lonjakan permintaan pengiriman barang tersebut. Seperti melakukan penambahan jam pelayanan serta sumber daya yang dibutuhkan, dan menyiapkan loket pengiriman khusus Lebaran.

“(Strategi ini) kami lakukan untuk mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki oleh perusahaan kami dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi pelanggan kami meskipun lonjakan pengiriman meningkat,” ujar Djoko.

Sependapat dengan Djoko, Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi mengatakan bahwa akan ada lonjakan pengiriman barang selama periode Lebaran kali ini. Perusahaannya memproyeksikan kenaikan tersebut mencapai lebih dari 30% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

“Kenaikan ini salah satu pendorongnya adalah e-commerce di mana pada bulan Ramadan masyarakat bisa memanfaatkan penawaran dari berbagai marketplace,” ujar Feriadi kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, proyeksi kenaikan pengiriman barang di perusahaannya pada layanan e-commerce mencapai sekitar 60 sampai 70%.

(Baca: Harga Tiket Pesawat Mahal, JNE dan J&T Tidak Menaikkan Ongkos Kirim)

Feriadi mengatakan, untuk menghadapi lonjakan pengiriman berang tersebut perusahaannya telah menyiapkan sejumlah strategi. Mulai dari melakukan penambahan sumber daya manusia (SDM) dan armada hingga 10%, pemesanan ruang (booking space) pada maskapai penerbangan, dan memastikan semua jaringan operasionalnya dapat tetap melayani selama 24 jam.

“Selain itu, kami juga telah meningkatkan sinergitas dengan semua penyedia moda transportasi, mulai dari darat, udara, dan laut,” ujarnya.

CEO J&T Express Robin Lo pun sependapat dengan kedua perusahaan tersebut. Menurutnya, menjelang Idul Fitri merupakan masa-masa yang paling krusial bagi perusahaan logistik. “(Kenaikan) ini kurang lebih mencapai 3 kali lipat dari bulan-bulan biasanya dan mayoritas (pengiriman) dari e-commerce,” ujar Robin kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu lalu.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...