Macet Arus Balik 2019, Pengamat Soroti Manajemen Waktu Cuti Bersama
Sejumlah ruas tol menuju Jakarta diwarnai kemacetan panjang seiring arus balik Lebaran 2019, berbanding terbalik dengan kondisi lancar saat arus mudik. Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyatakan persoalan utamanya adalah manajemen waktu cuti bersama.
Ia menjelaskan, semestinya ada alokasi waktu yang sama untuk mudik dan balik, seperti pada Lebaran tahun lalu. Pada tahun ini, alokasi waktu untuk balik mepet dengan berakhirnya cuti bersama. “Kemenpan seharusnya masuk tim Lebaran. Itu harus diwacanakan,” kata dia kepada katadata.co.id, Senin (10/6).
(Baca: Puncak Arus Balik Kemarin, 166 Ribu Kendaraan Kembali ke Jakarta)
Bila manajemen waktu bagus seperti tahun lalu, apalagi infrastruktur jalan sudah lebih bagus, kemacetan panjang saat arus balik semestinya tidak terjadi. Sebab, volume kendaraan mudik dan balik tidak jauh berbeda.
Menurut dia, kemacetan pada arus balik juga lantaran adanya kendala pada jalan tol. Kendala yang dimaksud terkait banyaknya gerbang tol di ruas tol, dan kurangnya rest area untuk mengakomodir sopir yang lebih cepat lelah menyetir lantaran bukan sopir profesional.
Ke depan, ia menyarankan adanya manajemen waktu yang lebih baik. Kemudian, rest area sementara yang lebih banyak sehingga tidak ada kendaraan yang beristirahat di bahu jalan. Selain itu, “Saya sarankan gerbang tol di ruas dihilangkan saja,” ujarnya.
(Baca: Wiranto: Mudik 2019 Lebih Baik dari Tahun Lalu)
Dalam lima tahun mendatang, ia tidak yakin infrastruktur tol akan cukup untuk mengkomodir lonjakan arus mudik Lebaran. Meski begitu, menurut dia, solusinya bukan terus membangun jalan tol. Strategi yang bisa ditempuh misalnya mengkombinasikan sistem ganjil genap kendaraan dan sistem searah.
Solusi lainnya, memperbanyak transportasi umum yang nyaman, untuk mudik, balik, dan transportasi lokal di daerah. Ia menilai positif rencana pengoperasian kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Selain itu, ia menekankan perlunya memperbesar kapasitas dan memperbanyak kapal laut. Ia pun menyinggung soal kapal cepat antarpulau yang kalah saing imbas banting harga tiket pesawat dalam beberapa tahun.
Lebih jauh, ia mendukung wacana pemindahan ibu kota. Bila terealisasi, hal ini diyakini bisa berdampak baik juga dalam mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran. “Saya yakin akan berkurang (kemacetan),” ujarnya.