Kemenhub Batalkan Rencana Penurunan Tarif Jarak Pendek Ojek Online

Michael Reily
13 Juni 2019, 13:52
IlustrasI Gojek di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan (5/4). Techcrunch memperkirakan valuasi Go-Jek sudah mencapai US$9,5 miliar. 
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
IlustrasI Gojek di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan (5/4). Techcrunch memperkirakan valuasi Go-Jek sudah mencapai US$9,5 miliar. 

Kementerian Perhubungan membatalkan wacana penurunan tarif ojek online jarak pendek di bawah empat kilometer. Ketentuan mengenai tarif ojek online baru akan diputuskan setelah evaluasi Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor 349 Tahun 2019.

Evaluasi itu sendiri baru akan dilakukan tiga bulan setelah berlakunya ketentuan tersebut. "Jadi jangan katakan kami akan turunkan, jalankan dulu," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi di Gedung DPR, Rabu (12/6) malam.

Dia menyatakan uji coba baru berjalan di lima kota besar, sehingga pemerintah masih akan terus mengamati hasilnya. Survei ke konsumen dan mitra pengemudi ojek online masih terus dilakukan.

(Baca: Kemenhub Ajak Pengemudi Ojek Online Diskusi Soal Tarif Sore Ini)

Sebelumnya, Senin (10/6) lalu, Budi sempat menyampaikan rencana penurunan tarif ojek online jarak pendek. Meski, selisihnya hanya sebesar Rp 50 per kilometer.

Saat ini tarif batas bawah sebesar Rp 7 ribu per kilometer dan batas atas Rp 10 ribu per kilometer. "Batas atas dan batas bawah akan kami turunkan (untuk jarak pendek)," ujarnya waktu itu.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...